Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE KASUS SUBANG, Status WhatsApp Yoris Bikin Geger, Sebut Dikriminalisasi dan Tahu Dalangnya

Pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum menunjukkan perkembangan signifikan, namun kondisi di antara saksi makin panas.

Editor: Musahadah
youtube fredy sudaryanto sport
Status Yoris Raja Amanullah yang dikaitkan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

SURYA.CO.ID - Pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum menunjukkan perkembangan signifikan, namun kondisi di antara saksi semakin memanas.

Terbaru, Yoris Raja Amanullah, anak korban Tuti Suhartini dan kakak korban Amalia Mustika Ratu menulis status di WhatsApp (WA) pribadinya yang isinya mengejutkan. 

Yoris meluapkan kekesalannya kepada pihak yang ingin menjatuhkannya di yayasan. 

Seperti diketahui, Yoris adalah ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang yang membawahi SMP dan SMK di wilayah tersebut. 

Selain merasa dijatuhkan oleh pihak-pihak tertentu, Yoris juga mengaku dikriminalisasi soal yayasan.

TERBARU KASUS SUBANG, Kriminolog Sebut Pelaku Orang di Sekitar Korban, Fakta-Fakta ini Menguatkan

Hanya saja, dia tidak gamblang menyebut siapa pihak-pihak yang dimaksud. 

Dia hanya berkoar bahwa penyidik kepolisian tidak bodoh dan tidak bisa dikibuli. 

Berikut status-status WA Yoris yang membuat ramai jagad maya: 

"Dari awal Aa udah curiga (*****) ini ingin menjatuhkan aa di yayasan... Hahaha Allah Maha Tahu mana yang Salah dan Benar.. Sekarang mending netral lagi"

"Mereka yang minta aa yang beresin sekolah tapi mereka yang bikin ulah memojokkan aa hahahaha asuuu (imoji tertawa)"

"Mereka mau mengkriminalisasi saya soal yayasan..
Penyidik tidak bodoh boss... Mereka orang2 sudah terlatih.. nggak bisa dikibuli hehe"

Di status lain, Yoris menyebut pihak yang ingin mengkriminalisasi itu di awal memintanya untuk membenahi yayasan, tapi terakhirnya justru menyudutkan dia. 

Dia pun menduga hal itu karena dia sudah tahu dalangnya. 

"Lucu lucu... mereka yang minta buat benahi yayasan sama sekolah... Eh malah saya yang disudutkan.. hayo kenapa? Karena saya sudah tahu dalang (pengen yayasan) hehe (diluar kasus)"

Hingga berita ini diunggah, belum didapat keterangan Yoris mengenai status WA-nya ini.

Sebelumnya, Yoris sempat disebut-sebut oleh saksi Mr X dalam channel youtube Koin Seribu 77. 

Mr X yang mantan bendahara SMK Bina Prestasi Nasional itu mengaku mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari Yoris. 

Setelah kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang bergulir, Yoris justru memblokir nomor teleponnya. 

Karena itu lah, dia kini sudah lost kontak dengan Yoris. 

“Sudah lost contact, nomor saya juga diblokir (oleh Yoris),” ujarnya.

Selain memblokir nomor teleponnya, Mr X juga mengaku telah dipecat dari yayasan yang dikelola Yoris. 

Mr X tidak menyebut alasan di balik pemberhentian dirinya yang sudah bekerja di sekolah itu bertahun-tahun. 

Mr X juga mengungkap perilaku Yoris terhadap Danu. 

Menurutnya, Yoris kerap memberikan perintah ke Danu sehari setelah pembunuhan itu. 

Hal itu yang membuat Danu harus berjalan mondar-mandir di jalanan. 

Diungkapkan Mr X, sehari setelah kejadian atau di hari pemakaman Tuti dan Amel dia sengaja mendatangi rumah Wak Lilis, untuk ikut memakamkan almarhumah. 

Saat itu dia sudah datang sekitar pukul 06.30 WIB. 

"Saya kemauan sendiri, karena saya mau makamin almarhum ibu sama Amel," ungkap saksi Mr X dikutip dari tayangan Koin Seribu 77, Jumat (20/5/2022). 

Saat di rumah Wak Lilis itu lah, saksi diminta Danu ke TKP rumah Tuti dan Amel.

Saat itu, saksi sempat  menanyakan ke Danu itu perintah siapa. 

Danu pun menyebut jika itu perintah Yoris. 

"Kata siapa Nu?, kata Aa' Yoris, kata Danu.
Langsung saya ke TKP," ujar Mr X. 

Saat itu Mr X ini menganggap jika jenazah korban akan dimakamkan di Ciseuti. 

Namun, setelah ditunggu di TKP, ternyata Tuti dan Amel justru dimakamkan di Jalancagak. 

Karena sudah telanjur berada di TKP, saksi pun bergabung dengan saksi lain yakni Wahyu, Danu, Opik dan Kosasih. 

Mereka bergerombol di depan SMA 1 Jalancagak yang lokasinya berada di depan TKP. 

"Lalu, Danu ambil motor aa' yoris di sekolah (SMA 1 Jalancagak)
Di depan rumah TKP," ujar Mr X. 

Kenapa motor Yoris bisa ada di depan TKP? Menurut Mr X, saat kejadian atau sehari sebelumnya, motor Yoris memang ditaruh di depan TKP. 

Mr X juga mengungkapkan gelagat Danu yang saat itu tidak bisa diam. 

"Danu tidak bisa diam, bawa motor A' Yoris kesana kemari keluar," katanya. 

Hanya saja saksi ini tidak mengungkapkan urusan apa yang membuat Danu harus kesana kemari menggunakan motor Yoris. 

Saat diminta pendapatnya tentang sosok Danu, Mr X ini mengungkapkan hal tak terduga. 

Mr X menyebut kasihan terhadap Danu yang selama ini kerap disudutkan dalam kasus ini. 

Dia juga meyakini bahwa Danu yang juga rekannya sebagai staf yayasan tak terlibat dalam kasus Subang tersebut.

“Danu, kalau saya lihat itu kasihan banget Danu juga,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan ketika diminta pendapatnya tentang Yosef.

Dia meyakini Yosef tidak terlibat dalam kasus ini. 

"Kasihan banget, dia kayak orang gimana gitu loh," kata Mr X yang mengaku masuk ke yayasan setelah direkrut Yosef

"Saya yakin bukan pak yosef pelakunya," tegas MR X. 

Yoris dan Yanti yang Picu Kemarahan Yosef ke Danu 

Yosef, Yanti Jubaedah dan Yoris. Yanti Jubaedah mengaku mendapat petunjuk dari mimpi bertemu Amalia Mustika Ratu, bahwa terduga pembunuh di SUbang berusia antara 24-25 tahun.
Yosef, Yanti Jubaedah dan Yoris. Yanti Jubaedah mengaku mendapat petunjuk dari mimpi bertemu Amalia Mustika Ratu, bahwa terduga pembunuh di SUbang berusia antara 24-25 tahun. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Fakta baru terkuak mengenai Yoris Raja Amanullah, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Ternyata Yoris dan istrinya, Yanti Jubaedah adalah orang di balik kemarahan Yosef Hidayah, suami korban Tuti Suhartini- terhadap saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.   

Karena pengakuan Yoris dan Yanti, Yosef yang awalnya tak banyak bicara terkait kasus ini, kini kerap meluapkan kemarahannya terhadap Danu. 

Kepada sang ayah Yosef, Yoris mengungkapkan perihal kesaksian Danu di depan penyidik polisi. 

Yoris  dan Yanti menyebut Danu menuding Yosef dan Mimin Mintarsih (istri muda Yosef) sebagai pembunuh Tuti dan Amel.

Menurut Yoris dan Yanti, pernyataan Danu itu diucapkan saat diperiksa penyidik kepolisian bersama dia.  

Yoris juga menyebut Danu tidak mau menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) yang menjelaskan kesaksian tentang Yosef tersebut. 

Dua hal inilah yang kemudian memicu kemarahan Yosef terhadap Danu. 

Dalam keterangan terakhir di channel youtube Koin Seribu 77, Yosef mengakui memang tidak mengetahui sendiri tentang Danu yang tidak mau menandatangani BAP. 

"Itu bapak gak tahu. Tapi Pak Rohman yang bertanya kepada Yoris dan Yanti," kata Yosef

Meski hanya dapat keterangan dari Yoris, Yosef mengakui mempercayainya. 

Bahkan, dia sanggup menghadirkan Yoris dan Yanti untuk menjelaskan itu. 

"Yanti dan Yoris yang nanti akan menjawab," ungkapnya. 

Sebelumnya, Yosef begitu emosi saat mengetahui cerita itu dari Yoris.  

"Danu itu telah betul-betul menuduh saya sebagai pembunuh.

Dia telah memframing dan menuduh saya sebagai pembunuh," ungkap Yosef dikutip dari video  yang diunggah channel youtube Koin Seribu 77. 

Tuduhan Danu itu dilayangkan sebelum dia didampingi pengacara ATS Law Firm dan setelah digigit anjing pelacak. 

Saat itu, Danu harus menjalani pemeriksaan tiga hari di Polres Subang. 

Namun, saat kesaksian tentang Yosef itu dibuat berita acara pemeriksaan (BAP), Danu justru menolak menandatangani.

"Kenapa tidak ditandatangani, itu yang menjadi (tanda tanya)
Apa alasan yang sebenarnya," tanyanya dengan nada tinggi. 

Selama ini, Yosef mengaku diam saat diframing dan mendapat tuduhan itu. 

Dia juga enggan melaporkan para youtuber yang telah mem-framing-nya.

"Kalau sekarang dilaporkan akan mengganggu penyidik dan penyelidikan," katanya. 

Apalagi, lanjutnya, pihak kepolisian juga sudah memastikan tidak akan terganggu dengan opini yang ada di medsos. 

Dia justru meyakini sebetulnya sudah ada nama-nama tersangka yang dikantongi Kapolda Jabar. 

"Saya tidak akan terpengaruh dengan opini liar yang tidak jelas dan salah.

Kita tuh sebetulnya tidak terpengaruh dengan hal itu karena kita sudah di BAP dengan sebenar-benarnya," katanya. 

Meski begitu, Yosef tetap tidak bisa menyembunyikan kemarahannya kepada Danu. 

"Minimal dia telah merusak dan mencemarkan nama baik, dan menggiring opini bahwa seolah-olah saya sebagai pelaku," tukasnya.

Di bagian lain, youtuber Fredy Sudaryanto mengungkap jawaban Danu ketika ditanya soal BAP yang diduga tidak ditandatangani. 

"Saya tanyakan pada saaat ngopi bareng dengan Danu di Kota Cimahi. Saya, kang Heri dan Danu saat itu. Jawaban Danu adalah menandatangani BAP tersebut," ungkap Fredy. 

Bahkan saat itu Danu mengaku tak punya kekuatan menolaknya. 

"Kata Danu, saya punya kekuatan apa bang, sampai tidak menandatangani BAP," ungkap Fredy. (tribun jabar/berbagai sumber)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved