Kecelakaan Maut di Tol Sumo

BENOWO BERDUKA LAGI, Nazwa Meninggal Susul Ibunya, Sopir Tidur Pulas saat Bus Maut Tabrak Guardrail

Duka masih menyelimuti warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya yang menjadi korban kecelakaan maut di Tol Sumo

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
surya/mohammad romadoni
Nazwa, korban bus maut di tol Mojokerto akhirnya meninggal dunia setelah 4 hari dirawat di rumah sakit. 

Namun, pada akhirnya sebagian anggota keluarganya masih berangkat bersama 25 tetangga lain. Hingga akhirnya kejadian naas itu terjadi Senin pagi.

Selain kehilangan kakak dan kakak ipar yang tewas dalam kecelakaan itu, empat anggota keluarga Rizki juga masih dirawat di rumah sakit. 

Mereka adalah Mujiana (ibu Riski), ada Nur Ra'i (ayah Riski), Septian Adi (adik Riski), dan Cipta Prayoga (keponakan Riski).

"Saya empat bersaudara, dua saudara saya ikut wisata tersebut bersama keponakan. Saya tak ikut karena dari awal seakan ada perasaan tak enak," kata Riski.

Selain dua anggota keluarganya meninggal, dua anggota keluarga lain dalam keadaan belum sadar hingga Selasa pagi. "Untuk ibu dan keponakan sadar, namun adik dan ayah belum. Ayah dalam kondisi kritis," katanya.

Sementara Septian Adi yang ada gangguan pada otak. "Hari ini mau operasi dan kami membutuhkan tranfusi darah," katanya. 

3. Sopir Pakai Sabu dan Tak Punya SIM

Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman memastikan sopir cadangan bus maut di tol Mojokerto konsumsi sabu-sabu.
Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman memastikan sopir cadangan bus maut di tol Mojokerto konsumsi sabu-sabu. (surya/luhur pambudi/istimewa)

Sebelumnya terungkap fakta mengenai Ade Firmansyah (28) sopir cadangan bus pariwisata yang kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang.

Seperti diketahui, Ade Firmansyah adalah kernet bus yang menggantikan sopir utama saat kecelakaan terjadi. 

Kabar terbaru menyebut Ade Firmansyah diduga mengonsumsi sabu-sabu saat kecelakaan maut terjadi. 

Menurut Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, temuan tersebut diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.

Guna memastikannya, Selasa (17/5/2022), penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).

"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif.

Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu.

Mulai dari, sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut.

Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.

Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut. Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengudap sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.

Pasalnya, terdapat temuan kronologi, selama perjalanan menuju Dieng Wonosobo, sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.

"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Jogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan. Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari Resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," pungkasnya.

Selain terindikasi mengonsumsi narkotika jenis sabu, Ade Firmansyah ternyata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). 

Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman mengatakan, penyidik Satlantas Polres Mojokerto Kota, masih terus mendalami dan mengembangkan temuan ini. 

"Sopir ini ternyata yang nyetir  tidak memiliki SIM. Makanya kita akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet," katanya di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022). 

Sejauh ini, lanjut Latif, proses penyelidikan secara resmi masih belum dilakukan. 

Namun proses penggalian informasi awal mengenai kronologi kejadian dan beberapa hal yang mendasarinya, sudah dilakukan dalam tahap awal. 

"Sejauh ini kami belum melakukan pemeriksaan resmi, kami hanya menggali saksi yang ada. Nanti kami akan melakukan secara resmi apabila sudah ada rekomendasi dari dokter," pungkasnya. 

Hingga saat ini, status hukum apapun belum disematkan terhadap sopir cadangan tersebut. 

Mengingat, kondisi Ade Firmansyah masih menjalani observasi perawatan medis di RS Citra Medika Sidoarjo. 

"Iya sementara belum," pungkasnya. (kompas.com/luhur pambudi/bobby constantin)

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved