Berita Lamongan
Bayangkan Kerugian saat Idul Adha, Pedagang Ternak di Lamongan Berharap Pasar Hewan Segera Dibuka
"Kerugian besar pasti akan dialami para peternak dan pedagang sapi yang mengandalkan pendapatannya dari jual beli hewan ternak"
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Penutupan pasar hewan di Lamongan akibat penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) selama dua pekan terakhir, benar- benar membuat galau para peternak dan pedagang sapi.
Masyarakat yang bergelut di bidang ternak sapi itu sudah bisa membayangkan besarnya kerugian kalau penutupan terus berlanjut sampai hari raya kurban atau Idul Adha, pada Juli 2022 nanti.
Pemkab Lamongan memang memutuskan menutup sementara Pasar Hewan Mantup dan Babat akibat merebaknya PMK. Selain itu hewan ternak yang masih sehat, terutama sapi, dilarang untuk dibawa keluar dari kandang peternak, dan sapi dari luar daerah dilarang masuk Lamongan.
Hal ini tentu membuat perekonomian para peternak dan pedagang sapi terhenti, karena mereka ingin segera kembali beraktivitas jual beli di pasar hewan. "Kami selaku pedagang maunya pasar hewan segera dibuka. Sebab sudah dua kali pasaran kami tidak bisa jual beli sapi, ternak mangkrak di rumah," kata seorang peternak asal Tikung bernama Suratman, Senin (16/5/2022).
Selasa (17/5/2022) besok kebetulan adalah hari Pasar Hewan Babat biasa dibuka. Namun hingga berita ini dikirim, informasinya Pasar Hewan Babat masih ditutup untuk sementara.
Keluhan serupa dirasakan para perantara (blantik) sapi yang mengharapkan hasil dari kerja sebagai makelar di Pasar Hewan. "Membawa sapi keluar sementara dilarang, memasukkan sapi ke Lamongan juga sementara tidak boleh, susahlah," gerutu seorang blantik.
Para peternak berharap bisa menjual sapinya yang sehat ke Pasar Hewan. Sedang mereka memaklumi adanya larangan sapi yang diketahui sakit dijual ke pasar. Mereka mengaku tidak bisa membayangkan kalau kebijakan ini akan berlangsung sampai menjelang Idul Adha.
"Kerugian besar pasti akan dialami para peternak dan pedagang sapi yang mengandalkan pendapatannya dari jual beli hewan ternak," keluhnya.
Menanggapi keluhan para peternak agar Perumda Pasar Daerah segera membuka Ppasar hewan di Lamongan, Direktur Perumda Pasar Daerah, Hartono mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan.
Termasukuntuk pasar hewan di Babat, sampai sekarang masih ditutup sementara, sampai menunggu izin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menurut Hartono, larangan buka untuk pasar hewan tidak hanya berlaku di Lamongan, tetapi juga di beberapa kabupaten di Jatim yang terimbas wabah PMK. "Jadi kita masih menunggu izin," kata Hartono.
Hartono mengimbau para peternak sapi untuk sementara menaati apa yang menjadi imbauan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran PMK. "Seperti tidak boleh membawa sapi keluar, rutin memberi suntikan dan menjaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan disinfektan dua hari hari sekali," ungkapnya.
Ia menjamin, ketika kondisinya sudah normal dan memungkinkan, pemkab akan kembali membuka pasar hewan. *****