Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh

"Beri Oleh-Oleh" Modus Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Agar Korban Datang, Detik-detik Pembunuhan

Terungkap modus pembunuh mahasiswa kedokteran UB, Ziath Ibrahim Bal Biyd (37) yakni memberi oleh-oleh korban, Bagus Prasetya Lazuardi agar mau datang.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Luhur Pambudi
Terungkap modus pembunuh mahasiswa kedokteran UB, Ziath Ibrahim Bal Biyd memancing korban agar datang menemuinya. Pelaku menjanjikan oleh-oleh untuk keluarga korban di Tulungagung. 

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban. 

Kemudian, memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang

Pada Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (Ojol). 

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah. 

Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan. 

Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar. 

"Dia milih semak semak itu secara asal. Dia sempat memutar-mutar ke daerah lain untuk mencari tempat pembuangan. Eksekusi jam 22.00, dibuang jam 7-8 pagi, iya tanggal 8," terangnya. 

2. Mau jual mobil korban

Terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB diduga ayah tiri kekasihnya. Motif asmara mencuat. (surya/galih lintartika/istimewa)

Setelah rampung membuang jenazah korban. Tersangka kemudian memarkir mobil milik korban di Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Malang. 

Lalu, pergi meninggalkan mobil tersebut, dengan naik menyewa ojol menuju rumah.

Selama proses pelarian, tersangka sempat berupaya menjual mobil tersebut melalui mulut ke mulut. 

"Mencoba mencari pembeli. (Kesulitan mencari pembeli) iya," jelas Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono.

Kemudian, masih dihari yang sama.

Tersangka membuka kembali handphone korban dan mengambil uang milik korban senilai Rp3, 4 juta, melalui M-Banking melalui ponsel korban.

"Pisau digunakan mencongkel plat nopol mobil, guna menghilangkan BB kalau mobil itu ada plat nomor dan STNK. Palu, digunakan memecahkan HP korban sebelum dibuang," pungkas Lintar. 

3. Bertakziah ke rumah korban

Ziath, pembunuh mahasiswa kedokteran UB mengaku mencintai pacat korban. (surya/luhur pambudi/istimewa)

Guna menutupi perbuatannya, Ziath Ibrahim Bal Biyd sempat bertakziah ke rumah korban, pada Rabu (13/4/2022). 

Hal itu dilakukan pria kelahiran Malang itu, sehari pascajenazah korban ditemukan warga tergeletak membusuk di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, Selasa (12/4/2022). 

Tersangka sengaja bertakziah bersama istrinya ke rumah korban dan bertemu kedua orangtua korban, bermaksud menghindari kecurigaan dari keluarga korban, termasuk pihak aparat yang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. 

"Biar seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan tersangka itu seolah-olah tidak melakukan, bukan dia," ujar Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro, pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Dan, siasat tersangka itu, terbilang berhasil mengelabui pihak keluarga. 

Kedua orangtua korban, sama sekali tidak menaruh rasa kecurigaan terhadap gelagat tersangka selama bertakziah. 

"Dari keluarga korban, tidak menaruh curiga kepada tersangka," jelasnya. 

Dr Tutit Lazuardi, ayah Bagus Prasetya Lazuardi pun mengakui hal itu.

Dr Tutit mengakui jika TS beserta orang tuanya datang takziah selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.

Dia baru tahu hubungan ini setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini sedang ramai.

Sehingga saat ZI, TS dan ibunya datang takziah, dr Tutit sudah tahu hubungan mereka.

"Sebenarnya saya juga tahu mereka ini calon besan. Tapi gak menduga seperti ini," ujarnya.

"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.

Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.

Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.

Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.

"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.

4. Masih menyalahkan korban

Ziath, tersangka pembunuh mahasiswa kedokteran UB Bagus Prasetya Lazuardi, membuat pengakuan, Senin (18/4/2022). (surya/luhur pambudi/istimewa)

Meski telah menghabisi nyawa Bagus, Ziath ternyata masih menyimpan dendam dengan kekasih anak tirinya itu. 

Ziath berdalih tega membunuh Bagus karena alasan membela anak tirinya, TS. 

Pria berusia 38 tahun ini mengaku geram dengan korban yang dituduhnya pernah lakukan pelecehan seksual kepada anak tirinya. 

Pembelaan Ziath ini menyangkal dugaan awal tentang hubungan terlarangnya dengan anak tirinya.

Pengakuan Ziath ini dilontarkan saat berjalan keluar Gedung Humas Mapolda Jatim pada Senin (18/4/2022). 

Sambil menutupi wajah dengan kedua telapak tangan yang terborgol Ziath mengaku geram karena korban pernah melakukan pelecehan seksual melalui percakapan pesan kepada anak tirinya, TS. 

Oleh karena itu, Ziath mengaku, berniat menegur perlakuan korban terhadap anak tirinya itu. 

Namun, cara-cara menegur yang dilakukannya terlalu berlebihan, hingga menyebabkan korban tewas. 

"Saya berlebihan. Karena ada chat pelecehan seksual," ujar Ziath yang telah memakai pakaian tahanan berwarna oranye itu di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022). 

Namun, pernyataan Ziath itu tidak diakui polisi. 

Menurut Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono memang ada alasan yang melatarbelakangi perbuatan tersangka hingga menewaskan korban. 

Berdasarkan catatan hasil penyidikan tersangka, ungkap Lintar, tersangka diduga merasa dongkol karena mengetahui ada beberapa percakapan berbasiskan aplikasi antara korban dan anak tirinya, yang dianggap terlalu seronok. 

"Kalau melakukan pelecehan sih enggak. Ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh. 'Endi gon HP-mu nontok, ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini'. Ya kayak orang pacaran," ujar Lintar. 

Di tambah lagi, lanjut Lintar, tersangka sempat mendapati adanya perubahan sikap pada TS sang anak tiri. 

Perubahan sikap TS tersebut, dianggapnya mengganggu hubungan tersangka dengan anak tirinya. 

"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Jasad ditemukan di lahan kosong

Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.

Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.

Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.

Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh.

Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.

Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.

Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.

Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.

Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.

Tiga hari setelah jenazah ditemukan hingga rampung teridentifikasi. Polres Pasuruan, Polres Malang Kota, dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan keberadaan mobil korban di sebuah kawasan di sebuah area parkir Ruko, kawasan Singosari, Malang, pada Jumat (15/4/2022).

Dan, masih dihari yang sama, tersangka akhirnya dapat teridentifikasi, kemudian dilakukan penangkapan tanpa perlawanan, saat berada di rumahnya, di Jalan Halmahera II, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved