Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
TERSANGKA Pembunuhan Berencana Mahasiswa Kedokteran UB Terancam 20 Tahun Penjara, Ini 5 Kejahatannya
Tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) terancam hukuman 20 tahun penjara lantaran telah melanggar sejumlah pasal.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
Kemudian, berencana untuk menjual mobil tersebut, melalui beberapa orang temannya.
4. Pura-pura bersimpati datang ke rumah duka
Ayah korban, dr Tutit Lazuardi mengakui pacar Bagus beserta orang tuanya datang takziah.
Rombongan kecil ini terdiri dari TS, Ziath ayah tirinya dan ibu kandungnya.
Ketiganya datang selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.
"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.
Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.
"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.
Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.
Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.
Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah Ziath ikut datang ke pemakaman.
5. Bekap korban pakai kresek
Ziath diduga menghabisi nyawa Bagus menggunakan benda plastik kantung kresek untuk membekap kepala korban hingga sulit bernafas.
Tak cuma itu, guna memastikan korban tewas, Ziath sempat menindih dada si pemuda asal Tulungagung itu dengan memanfaatkan berat tubuhnya.
Akibatnya, korban tak bergerak dan mengembuskan nafas terakhir.