Berita Madiun

Musim Hujan Lebih Panjang dari Prediksi Awal, BPBD Kabupaten Madiun Pantau Daerah Rawan

Pemantauan wilayah berdasarkan peta kerawanan bencana alam serta dokumentasi risiko bencana yang telah disusun.

tribun jatim/sofyan arif candra
Banjir menggenangi dusun Juruk, Desa Jerukgulung, Kabupaten Madiun, Kamis (20/1/2022). 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun mewanti-wanti masyarakat dengan potensi bencana hidrometeorologi yang masih akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Zahrowi mengatakan berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) musim hujan tahun ini lebih panjang dibandingkan prediksi sebelumnya.

"Sebetulnya puncaknya Maret, tapi kelihatannya ini agak molor. Dimungkinkan sampai April," kata Zahrowi, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Pastikan Bahan Pokok Stabil Saat Ramadan, DPRD Jatim akan Gelar Koordinasi Bareng OPD Pemprov

BPBD Kabupaten Madiun sendiri telah mengantisipasi adanya fenomena tersebut dengan meningkatkan kesiap-siagaan dengan jajaran relawan maupun masyarakat.

BPBD Kabupaten Madiun juga akan melakukan pemantauan wilayah berdasarkan peta kerawanan bencana alam serta dokumentasi risiko bencana yang telah disusun.

"Persentase jenis bencana yang paling tinggi itu pertama banjir, kedua tanah longsor, ketiga puting beliung, jadi kita konsentrasinya di situ," ucap Zahrowi.

Baca juga: Migor Curah Langka dan Lampaui HET di Tuban, Diskoperindag: Sudah Operasi Pasar

Untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi tersebut Pemkab Madiun telah melakukan mitigasi.

Salah satunya dengan melakukan reboisasi di Kecamatan Kare bertepatan dengan Hari Air Dunia ke 30 Tahun 2022.

BACA BERITA MADIUN LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved