UCAPAN Jenderal Sutarman Saat Diberhentikan Jokowi dari Kapolri, Tahu Banyak Masalah di Kepolisian
Inilah ucapan Jenderal Sutarman saat resmi melepas jabatannya sebagai Kapolri pada tahun 2015 silam.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman.
"Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.
(Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.
Pawiro juga tidak menentang keputusan jenderal bintang empat tersebut untuk leren (beristirahat).
"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti.
Mengko mundhak awakmu malah dadi ora kepenak. Nek meh leren-lerena, ya kowe dadiya wong merdika
(Yang sabar, terima saja keputusannya. Perasaanmu pasti tidak enak. Aku tahu. Namun, jika tidak kau relakan, akan merusak badanmu saja. Kalau kau ingin berhenti, silakan saja. Jadilah orang yang merdeka)," tuturnya.
Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Jenderal (Pol) Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri berdasarkan keputusan Presiden yang diumumkan di Istana Merdeka pada Jumat (16/1/2015).
Sebagai penggantinya, jabatan Kapolri dipegang oleh Pelaksana Tugas Kapolri Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti.
Bodata Jenderal Sutarman
Menurut profil dan biodata Jenderal Sutarman di Tribunnews Wiki, purnawirawan Polri itu pernah mengemban amanah sebagai Kapolri tahun 2013-2015 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Perjuangan Jenderal Sutarman berawal dari Akademi Kepolisian setelah ia lulus dari STM.
Sutarman lulus dari Akademi Kepolisian dengan predikat lulusan terbaik pada 1981.
Karier Sutarman sebagai polisi dimulai pada 1982.
Berikut rangkuman perjalan karier nya dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Jenderal Polisi (Purn.) Drs H Sutarman, S I K'