Muktamar NU ke 34

Biodata KH Said Aqil Siradj yang Resmi Jadi Calon Ketua Umum PBNU Bersama KH Yahya Cholil Staquf

KH Said Aqil Siradj telah resmi menjadi calon Ketua Umum PBNU bersama dengan KH Yahya Cholil Staquf. Berikut profil dan biodatanya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Cover Youtube
KH Said Aqil Siradj. KH Said Aqil Siradj Resmi Jadi Calon Ketua Umum PBNU Bersama KH Yahya Cholil Staquf. Simak profil dan biodatanya. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - KH Said Aqil Siradj telah resmi menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan KH Yahya Cholil Staquf.

Keduanya resmi terpilih menjadi calon Ketua umum PBNU setelah menjalani pemungutan suara dalam acara Muktamar NU ke-34 di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021) dini hari.

Profil dan biodata KH Said Aqil Siradj bisa dilihat di akhir artikel ini.

Adapun hasil perhitungan pemungutan suara Calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 sebagai berikut.

Baca juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Menjadi Rais Aam PBNU, Ini Profil dan Biodatanya

Melansir dari Tribun Lampung dalam artikel 'Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj Resmi Jadi Calon Ketum PBNU'.

  • KH Yahya Cholil Staquf mendapat 327 suara.
  • KH Said Aqil Siradj mendapat 203 suara.
  • KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara.
  • KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara.
  • Ramadan mendapat 1 suara.
  • Abstain 1.
  • Tidak sah 1.

Dengan demikian, Gus Yahya dan Said Aqil resmi menjadi Calon Ketum PBNU.

Keduanya memperoleh lebih dari 99 suara.

Sebagai catatan, seorang bakal calon berhak menjadi calon ketum PBNU jika mendapatkan minimal 99 suara.

Biodata KH Said Aqil Siradj

Melansir dari Wikipedia, Said Aqil lahir pada 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2021, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon, sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan.

Pada masa kepemimpinannya, NU banyak memiliki kemajuan besar, baik di bidang pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian.

KH. Said Aqil Siroj merupakan putra kedua dari KH. Aqiel Siroj (Pendiri Pondok Pesantren KHAS Kempek,1960), dan ibu beliau bernama Nyai Hj. Afifah Harun.

Riwayat Organisasi:

  1. Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Krapyak, Yogyakarta masa khidmat 1972-1974
  2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Makkah masa khidmat 1983-1987
  3. Wakil Katim 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1994-1998
  4. Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1998-1999
  5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) tahun 1998
  6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) sejak 1998-sekarang
  7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia sejak 1998-sekarang
  8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
  9. Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pembantaian Banyuwangi 1998
  10. Wakil Ketua Tim Penyusun Rancangan AD/ART Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1998
  11. Penasehat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) sejak 1999-sekarang
  12. Ketua Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama ke-30 di Kediri tahun 1999
  13. Anggota Kehormatan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) 1999-2002
  14. Anggota MPR Fraksi Mewakili Nahdlatul Ulama tahun 1999-2004
  15. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 1999-2004
  16. Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia periode 2001-sekarang
  17. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2004-2010
  18. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-sekarang
  19. Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sejak 2011-sekarang
  20. Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia tahun 2012-2014
  21. Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) sejak 2020-sekarang
  22. Wakil Presiden Organisasai Agama Sedunia sejak 2019-sekarang

Sebelumnya diberitakan tiga nama muncul dalam perhitungan suara bakal calon Ketua Umum PBNU.

Ketiganya, yakni KH Said Aqil Siradj, KH Yahya Cholil Staquf, dan KH As'ad Ali.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Jumat (24/12/2021) di ruang sidang pleno GSG Unila, suara Said Aqil dan Yahya Staquf bersaing ketat dalam perhitungan suara tersebut.

Keduanya saling mengejar, sesuai yang disebutkan oleh Ketua Sidang Pleno dan Ketua Umum PBNU, Prof Mukri.

Sementara, As'ad Ali sejuah ini baru mendapat lima suara.

Untuk diketahui, total ada 587 suara gabungan dari PWNU, PCNU, dan PCINU.

587 suara tersebut telah disalurkan menggunakan kertas tertulis yang dimasukan dalam kota suara.

Sementara para Muktamirin, menyaksikan dengan antusias perhitungan suara tersebut.

Sesekali merek berteriak saat nama bakal calon yang didukung disebut oleh ketua sidang.

Bakal Calon Ketua Umum PBNU kemudian bertambah dua nama.

Adapun keduanya yakni KH Marzuqi Mustamar dan Ramadan.

Proses Pemungutan Suara Ketum PBNU Alot

Proses pemungutan suara untuk pemilihan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung,Jumat (24/12/2021) dinihari berjalan alot.

Sejumlah peserta muktamar memprotes panitia yang tidak memberikan penjelasan terkait peserta siluman berjumlah 39. Para peserta meminta panitia menyelesaikan permasalahan itu.

Protes itu diterima, tapi pemungutan suara tetap jalan. Hingga akhirnya menyebabkan kerumunan. Lagi - lagi panitia diprotes karena tidak bisa dibedakan antara panitia dan peserta.

Semuanya mencampur jadi satu.

"Pemilihan RT aja tidak seperti ini, masih tertib. Ini pemilihan Ketua PBNU, harusnya bisa lebih tertib tidak semrawut," kata salah satu peserta muktamar.

Protes itu dilayangkan sangat keras. Bukan hanya satu peserta, ada beberapa peserta lain yang juga memprotes hal yang sama. "Ini sama, tidak ada bedanya antara panitia dan peserta," jelasnya.

Peserta lain juga memprotes. Mereka menyampaikan tidak ada jaminan jika lokasi pemungutan suara tidak dibersihkan. Arena pemungutan suara harus bersih, dan dijaga ketat.

"Siapa yang menjamin mereka ini pengurus PCNU, PWNU atau bahkan PCI. Tidak ada jaminan, bisa jadi banyak penyusup di arena muktamar ini, banyak peserta ilegal," tambahnya.

Mendengar banyaknya gelombang protes, Ketua Komite Pengarah atau Steering Committe (SC) M Nuh meminta semua peserta keluar dari lokasi pemilihan dan prosesnya diulang dari awal.

"Silahkan keluar dulu, di dalam steril. Setelah itu, masuk lagi, kami screening lagi dari awal. Disana akan ketahuan siapa yang bermasalah dan tidak bermasalah, agar sama - sama enak," kata M Nuh.(*)

>>>Ikuti Berita Lainnya Seputar Muktamar NU ke 34

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved