Pantas Panglima Jenderal Andika Perkasa Begitu Terpukul, Terungkap Kronologi Serda Putra Dihabisi

Pantas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa begitu terpukul atas gugurnya Serda Putra Rahaldi di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

FACEBOOK MUJI via Serambinews
Sosok Serda Putra Rahaldi Korban KKB Papua yang Pangkatnya Dinaikkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

SURYA.CO.ID - Pantas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa begitu terpukul atas gugurnya Serda Putra Rahaldi di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Serda Putra Rahaldi (24) terbunuh saat tidak sedang memegang senjata.

Jenderal Andika Perkasa pun bertekad menegakkan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan di tanah Papua.

Seperti diberitakan, Serda Putra Rahaldi  yang gugur di Papua dinaikan pangkatnya oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Jumat (3/12/2021).

"Kami sudah menandatangani kenaikan pangkat luar biasa almarhum Sersan Dua Putra Rahaldi yang berasal dari Aceh. Kenaikan satu tingkat lebih tinggi menjadi Sersan Satu Anumerta," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di sela kunjungan, di Surabaya, Sabtu (4/12/2021).

Serda Putra Rahaldi merupakan tentara asal Sumeulue, Provinsi Aceh dan dimakamkan di kampung halamannya setelah jasadnya dibawa dari Papua.

"Saat ini, korban telah dievakuasi dan telah diterbangkan untuk dimakamkan di daerah asal, di (Kabupaten) Simeulue," kata Andika Perkasa.

Serda Putra Rahaldi gugur setelah diserang di dekat Koramil Suru-suru.

Saat itu, Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sednag ambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-suru.

Penyerangan terhadap dua anggota TNI itu terjadi sekira pukul 13.45.

Keduanya ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Andika Perkasa sedih dan marah serta menyesalkan atas peristiwa tersebut.

Apalagi, itu dilakukan saat situasi normal.

"Kami sangat menyesalkan, anggota kami yang bertugas di Pos Koramil Persiapan Suru-Suru itu sedang beraktivitas normal. Namun, mungkin telah direncanakan (oleh kelompok bersenjata) tindakan yang kemudian merenggut nyawa," kata Panglima.

Kata Andika Perkasa, seharusnya kemanusiaan harus dikedepankan. Apapun alasannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved