Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Polisi Temukan Ponsel Amalia Mustika Ratu, Sebentar Lagi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap
Ternyata penyidik polda Jabar sudah memegang 3 ponsel Amalia Mustika Ratu selaku korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ponsel itu sempat hilang.
Ternyata posisi ponsel Amel itu berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.
Apakah itu berarti ponsel Amel dibawa Yosef atau posisi ponsel itu dilewati Yosef. Anjas enggan memastikan.
Apalagi, sebelum ke Polsek Jalancagak, Yosef juga sempat mampir di rumah Danu yang lokasinya juga berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.
Termasuk apakah pelaku pembunuhan itu berada di sekitar lokasi itu, Anjas juga enggan memastikan.
Menurut Anjas polisi pasti sudah mengantongi data tersebut sebagai bahan penyelidikan.
Sebelum tewas bersama ibunda di Alphard, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Amalia Mustika Ratu (23) membuat status WhatsApp (WA) berisi sindiran soal rezeki.
Tidak diketahui, status berisi sindiran itu ditujukan kepada siapa. Dalam statusnya, anak korban Tuti Suhartini (55) dan adik kandung saksi kunci Yoris Raja Amanullah (34) itu menyinggung iri dengki soal rezeki.
Informasi mengenai status WhatsApp Amalia Mustika Ratu didapatkan reporter TribunJabar.id di lapangan.
Amalia membuat status sindiran tersebut 10 hari jelang kematiannya pada Rabu (18/8/2021).
Berikut isi status WhatsApp Amalia : "Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsAppnya pada 8 Agustus 2021 lalu.
Dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang itu, penyidik Polres Subang sempat menduga disebabkan oleh motif ekonomi, yakni konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan itu didirikan oleh ayah Amalia, Yosef Hidayah. Kini Yosef menjadi komisaris yayasan, sedangkan anak laki-lakinya, Yoris menjabat sebagai ketua.
Tuti dan Amalia masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan. Mereka mendapatkan honor masing-masing Rp 10 juta per bulan, sementara Yoris mendapat honor Rp 12 juta.
Di tubuh yayasan itu diduga sempat terjadi konflik, khususnya ketika istri muda Yosef, Mimin Mintarsih dikeluarkan dari pada 2018.
Jabatan Mimin sebelumnya adalah bendahara yayasan. Karena dianggap kurang baik mengelola keuangan, Yoris pun mengganti Mimin.