Berita Blitar
Tragedi Pemancing di Blitar, Ditemukan Masih Pegang Stik Pancing dan Kepala Masuk ke Sungai
Tentang penyebab kematian, polisi tidak menemukan kejanggalan. Seperti yang diutarakan keluarganya, korban terkena serangan jantung.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Kepergian Feri Ashari (32), warga Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar saat memancing ikan, Senin (8/11/2021) lalu, sungguh tragis. Bagaimana tidak, korban yang baru mendapatkan empat ekor ikan itu ditemukan tergeletak di tepian kali dengan tangan masih memegang joran (stik/tongkat) pancing.
Penemuan jasad korban yang tertelungkup di tepi kali itu membuat Sriatun (47), menjerit histeris. Karena ia melihat jasad korban tergeletak di tepian kali, sedangkan kepalanya masuk ke dalam air.
Korban ditemukan di tepi kali di dekat rumah Sriatun di Lingkungan Purworejo, Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, sekitar 2 KM dari rumah korban. Diperkirakan korban terjungkal ke depan saat melempar kail, karena terkena serangan jantung.
"Dengan posisi korban seperti itu, kemungkinan ia terjatuh saat melempar senar pancingnya," kata AKP Agus Sutanto, Kapolsek Sutojayan, Selasa (9/11/2021).
Tentang penyebab kematian korban, polisi tidak menemukan kejanggalan. Seperti yang diutarakan keluarganya, korban diduga terkena serangan jantung. Sebab selama ini korban diketahui punya riwayat penyakit yang dianggap jadi pembunuh nomor satu itu.
"Informasi itu juga dikuatkan dengan adanya obat di dalam tasnya. Yakni obat penyakit jantung, yang mungkin selalu diminum oleh korban," paparnya.
Tidak diketahui berapa lama berapa korban berangkat memancing ke kali yang berjarak sekitar 2 KM dari rumahnya itu. Namun jasadnya ditemukan menjelang Maghrib oleh Sriantun.
Sriatun menuturkan bahwa sebelumnya korban sempat menyapanya sebelum mulai memancing, karena tempat memancing itu memang berada di dekat rumah Sriatun.
"Saat itu korban baru datang dengan mengendarai motornya sekitar pukul 11.00 WIB. Ia bertemu Bu Sriatun dan menyapanya," ungkap Agus.
Setelah itu, korban memarkir sepeda motornya di dekat lokasi melempar senar pancingnya. Namun sejak itu, Sriatun mengaku tidak memperhatikan lagi meski jarak rumahnya dengan lokasi korban memancing hanya sekitar 50 meter.
Baru menjelang Maghrib, Sriatun bermaksud memetik nangka muda atau tewel, yang pohonnya berada di tepi kali itu. Saat itu ia melihat motor korban masih terparkir namun pemiliknya tidak ada.
Saat memetik tewel, Sriatun menjerit kaget karena melihat tubuh korban ke tepian kali yang airnya agak deras karena diguyur hujan beberapa hari ini. "Dari keterangan saksi, warga berdatangan dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan korban," paparnya.
Dugaannya, korban belum lama mengalami kejadian itu. Dan Sriatun segera mengetahuinya sehingga jasad korban belum hanyut terseret arus kali yang sedang deras. "Namun, korban sudah mendapat tangkapan empat ekor ikan, sepertinya itu ikan nila," pungkasnya. ****