Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yosef Dipanggil Penyidik Lagi Soal Pembukaan Rekening Amalia Mustika Ratu, Bisa Ungkap Kasus Subang?
Penyidik gabungan akan memanggil saksi Yosef lagi. Kali ini untuk membuka rekening Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Yosef pun mengaku sakit sampai sekarang. Ia mendapatkan banyak cobaan setelah anak dan istrinya menjadi korban, tak sedikit pula yang menuduhnya sebagai pelakunya.
Yosef mengatakan, ia bukan pembunuh dan tak pernah menyuruh orang untuk melakukan hal keji seperti itu. "Saya tidak melakukan dan tidak pernah menyuruh orang (untuk melakukan hal keji pada Tuti dan Amalia).
"Saya merasa sakit sampai sekarang. Itu betul-betul anak saya. Tapi orang enggak percaya lagi saya sakit sebenarnya," ujarnya.
Ia berharap, fitnah yang tertuju padanya berubah menjadi doa. Ia ingin fakta sebenarnya segera terungkap.
"Mudah-mudahan semua fitnahan itu menjadi doa, dan cepat terbuka orang-orang yang betul menzalimi, anak dan istri saya," katanya.
Yosef dan Yoris direncanakan bertemu
Yosef adalah suami dari Tuti. Ia juga diketahui memiliki istri muda bernama Mimin Mintarsih.
Sementara itu, Yoris adalah anak tertua dari Yosef dan Tuti.
Seiring berjalannya waktu, muncul asumsi liar di masyarakat yang tak mendasar.
Di samping itu, disebut-sebut Yoris dan Yosef juga saling tuduh saat proses penyidikan kasus ini berjalan.
Pada akhirnya, hubungan mereka berdua juga disebut tak harmonis.
Pihak keluarga Tuti, Indra Zainal mengatakan, pihak Yosef dan Yoris sebenarnya sudah berencana bertemu.
Ia berharap secepatnya mereka dipertemukan agar asumsi liar tak melebar.
"Soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar ke mana-mana," kata Indra Zainal saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (6/10/2021).
Lebih lanjut, pria yang juga Kepala Desa Jalancagak itu mengatakan, sebenarnya pada Senin lalu Yoris dan Yosef telah berencana bertemu di kantor desa.
Namun pertemuan itu gagal karena tak ada konfirmasi lagi dari Yosef.
Sebelumnya, Indra juga mengungkapkan, ia ingin meluruskan perihal tudingan bahwa keluarganya sudah "menyerang" Yosef.
Menurutnya, tudingan tersebut tidak benar adanya.
Indra tak memungkiri, asumsi liar di masyarakat lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat hubungan Yoris dan Yosef sempat tak harmonis.
"Makanya secara inisiatif kami ingin mengajak bertemu ke Pak Yosef," ujarnya.
Terkait perkembangan kasus yang membuat Tuti dan Amali jadi korban, Indra mengatakan, pihaknya mempercayakan semuanya ke pihak kepolisian.
Ia berharap agar pelaku yang membuat Tuti dan Amalia hilang nyawa bisa terungkap.
"Kami mempercayakan semuanya sekarang ke pihak kepolisian, mudah-mudahan cepat terungkap," kata Indra.
Hidup istri muda Yosef kian merana
Bagaimana dengan Mimin? Istri muda Yosef itu merasakan tekanan batin.
Seperti yang dikutip Tribunjabar.id dari wawancara tvOneNews, Selasa (5/10/2021). Mimin Mintarsih blak-blakan melampiaskan perasaannya yang kerap disudutkan dalam kasus pembunuhan di Subang.
Bahkan, Mimin menangis tertekan mengaku hidupnya kini tak bebas. Diakui Mimin untuk sehari-hari makan saja kini ia hanya menerima pemberian dari kerabatnya.
“Hidup saya ke mana-mana juga kayaknya sempit sekali, sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih,” ungkap Mimin sembari menahan tangis.
Mimin mengaku sejak kasus Subang itu ia tak bisa leluasa ke mana-mana. Kemudian Mimin pun menceritakan hubungannya dengan Yosef kini pun renggang karena pisah ranjang.
Sejak kejadian itu, diakuinya Yosef tidak pernah pulang ke rumahnya. Ia pun curhat sebagai seorang istri dirinya tak bisa mencari nafkah, dan tidak ada lagi yang menafkahinya.
“Suami pun dari hari itu sampai sekarang gak ada pulang,”
“Saya gak bisa nyari nafkah, gak ada yang nafkahi, anak saya sama saudara saya,” ucap Mimin sembari menangis.
Dari kejadian ini, Mimin berharap kepada masyarakat agar tak memojokkan dirinya dan anak-anaknya. Ia menegasnya dirinya dan anak-anaknya tidak tahu menahu atau terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia tersebut.
Sampai pemeriksaan terakhir, sedikitnya Mimin sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 11 kali. Istri muda Yosef itu juga turut menjalani tes kebohongan.
Adapun dari pemeriksaan itu diungkap kuasa hukumnya, Fajar Sidik, keterangan Mimin tak berubah, namun pihaknya belum mengetahui hasil dari tes kebohongan beberapa waktu lalu itu.
Yosef menikahi Mimin Mintarsih sejak 2009 silam dan tinggal serumah. Sejak dinikahi Yosef, Mimin pernah diikutsertakan dalam mengelola yayasan milik Yosef.
Menurut keterangan Yoris, namun pada 2018 Mimin tak lagi dilibatkan dalam pengelolaan yayasan. Pasalnya pada tahun 2018 Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjadi pengurus sebagai Sekretaris dan Bendaraha yayasan.
Sementara itu, setelah itu Mimin Mintarsih pun sudah lama vakum tak terlibat dalam urusan yayasan tersebut. Beberapa waktu lalu Mimin juga mengklarifikasi, dirinya sudah lama tak ikut serta dalam pengelolaan yayasan tersebut.
Terkait konfliknya dengan Tuti Suhartini istri pertama Yosef, diakui Mimin tak memiliki konflik apapun.
Sebelumnya sempat beredar dari keterangan keluarga Tuti, bahwa Mimin sempat melakukan teror terhadap istri pertama Yosef.
Namun, Mimin mengakui memang sempat saling ledek namun menurutnya, masalah itu telah selasai. Hal ini diungkap Mimin setelah akhirnya ia mau muncul ke publik.
Ia juga membeberkan sejumlah klarifikasi yang saat itu menjadi asumsi negatif terhadap sosoknya. Sejak ditetapkan menjadi saksi dan terpojok, Mimin menggunakan jasa kuasa hukum bersama Yosef.
Autopsi ulang mencari kecocokan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, dalam autopsi kedua ini, penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil autopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kita tidak sembarangan, dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung Selasa 5 Oktober 2021.
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
"Jadi sekarang kita fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kita simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Sementara terkait hasil autopsi kedua, Kombes Pol Erdi A Chaniago belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya.
Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam pengungkapan kasus perampasan nyawa anak dan ibu di Subang tersebut.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin 4 Oktober 2021.
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya. (Tribunnews.com/TribunBali/TribunJabar)
Baca berita mencari pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id