Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yosef Dipanggil Penyidik Lagi Soal Pembukaan Rekening Amalia Mustika Ratu, Bisa Ungkap Kasus Subang?
Penyidik gabungan akan memanggil saksi Yosef lagi. Kali ini untuk membuka rekening Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
SURYA.co.id | SUBANG - Penyidik gabungan akan memanggil saksi Yosef Hidayah lagi. Kali ini untuk membuka rekening Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Rencana pemanggilan Yosef oleh penyidik Polres Subang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Fajar Sidik.
"Pak Yosef juga sudah ada pemanggilan terkait untuk urusan perbankan pembukaan rekening dari Allmarhumah Amalia," ucap Fajar di Subang, Jumat (8/10/2021).
ADapun semua persyaratan pembukaan rekening di bank sudah diserahkan semua kepada penyidik kepolisian.
Saat ini, Fajar mengungkapkan, kliennya tinggal menunggu pemanggilan oleh kepolisian.
"Itu persyaratannya sudah kami siapkan, seperti keterangan ahli waris, KTP, KK. Jadi kami tinggal menunggu instruksi dari penyidik kapan akan dilakukannya pembukaan rekening tersebut," katanya.
Yosef lelah
Selain itu, Fajar juga mengungkapkan kejiwaan Yosef. ia menilai, saat ini Yosef kelelahan diperiksa terus oleh polisi.
"Kalo secara psikologis klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan, otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui dikantornya, Kamis (7/10/2021).
Bukan hanya itu, menurut Fajar alasan kelelahan lain seperti dari lingkungan maupun dari media sosial yang dinilai memojokan kliennya sebagai pelaku dari perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
"Apalagi ditambah dari lingkungan dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.
Kendati demikian, pihak kuasa hukum menyebutkan bahwa Yosef sendiri akan terus tegar sampai dengan pihak kepolisian berhasil mengungkap siapa dalang dari perampasan nyawa ibu dan anak tersebut.
"Tapi beliau Pak Yosef Insyaallah akan kuat untuk proses pengungkapan misteri dari pembunuhan ini," tambah Fajar.
Misteri kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (54) pada 18 Agustus 2021 hingga 8 Oktober 2021 belum terungkap.
Meski begitu, Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskim Polri masih bekerja mengungkap pelaku perampasan nyawa anak dan ibu tersebut.
Mulai dari dua kali olah TKP di lokasi perampasan nyawa di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Lalu pemeriksaan saksi, memeriksa CCTV, tes DNA hingga pembongkaran makam Amalia dan Tuti pada Sabtu (2/10/2021).
Terbaru, polisi hendak memanggil lagi Yosef. Kali ini terkait rekening bank atas nama anaknya, Amalia Mustika Ratu.
3 kakak ipar yosef diperiksa
Sebelumnya, tiga kakak perempuan korban, Tuti Suhartini atau kakak ipar Yosef diperiksa polisi, Rabu (6/9/2021) sore hingga malam.
Pemeriksaan diduga terkait tragedi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021) yang menewaskan Amalia Mustika Ratu dan Tuti.
Ketiga perempuan tersebut datang didampingi anggota Polsek Jalancagak, Polres Subang sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketiga kakak Tuti tersebut adalah Yeti Mulyati (60), Ida (58), serta Lilis Sulastri (56).
Kondisi rumah korban pembunuhan
Sementara itu, ada yang berbeda dari rumah yang sebelumnya ditinggali dugaan korban pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat.
Garis polisi yang sebelumnya terpasang dua, kini tinggal satu. Rumah tersebut tidak berpenghuni sejak 18 Agustus 2021.
Sebelumnya, di rumah tersebut, jasad Tuti dan Amalia ditemukan. Kedua korban bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang diparkir di halaman rumah.
Rumah tersebut masih dipasang garis polisi, berdasarkan pantuan Tribunjabar.id di lapangan pada Selasa (5/10/2021).
Lama tidak dihuni, rumah itu terlihat sangat kotor.
Lalu terparkir satu mobil jenis BMW milik Yoris (34) anak tertua dari korban Tuti.
Rumah tersebut sunyi bila malam hari.
Selain tidak ada yang menghuni, rumah itu juga berjarak agak jauh dari tetangga.
Di bagian samping dan belakang rumah terdapat lahan kosong.
Kebun di bagian belakang rumah cukup luas.
Selama rumah itu tidak dihuni, Yosef tidak tinggal di rumah istri mudanya, Mimin. Dia menetap di rumah adiknya.
Sedangkan Yoris sudah memiliki keluarga sendiri.
Hal tersebut sempat disampaikan kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik dan Rohman Hidayat.
"Semenjak kejadian pada tanggal 18 Agustus itu, Bu Mimin tinggal di rumahnya yang berada di Serang Panjang dengan kedua anaknya, sedangkan Pak Yosef tinggal di rumah adiknya," ucap Fajar di Subang, Rabu (22/9/2021).
"Saat ini Pak Yosef tinggal di rumah adiknya, masih di daerah Subang," sahut Rohman Hidayat saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Diketahui Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) sebelumnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam bagasi mobil alphard yang terpakir di garasi rumah, Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021) pagi.
Kondisi Yosef dan istri muda, Mimin
Sementara itu, terungkap kondisi Yosef dan istri mudanya setelah kasus pembunuhan di Subang itu mencuat.
Yosef Hidayah mengaku stres dan sedang sakit karena kerap dituduh dan difitnah sebagai pembunuh istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Sementara, kehidupan istri muda Yosef, Mimin Mintarsih mulai kesulitan memenuhi kebutuhan makan dan tak bisa keluar rumah karena merasa tertekan. Sama dengan Yosef, Mimin juga merasa tertekan karena dituduh sebagai pembunuh korban.
Yosef mengutarakan isi batinnya menceritakan anak dan istrinya yang menjadi korban pembunuhan pada Rabu (18/8/2021) di rumahnya di Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Kini, Yosef mengaku stres karena ia terus-terusan mendapatkan fitnah. "Fitnah bertubi-tubi di mana-mana. Saya sampai merasa stres, dengan tekanan itu," ujarnya sambil berkaca-kaca, dikutip Tribunjabar.id dari video di channel Youtube tvOneNews, Rabu (6/10/2021).
Yosef pun mengaku sakit sampai sekarang. Ia mendapatkan banyak cobaan setelah anak dan istrinya menjadi korban, tak sedikit pula yang menuduhnya sebagai pelakunya.
Yosef mengatakan, ia bukan pembunuh dan tak pernah menyuruh orang untuk melakukan hal keji seperti itu. "Saya tidak melakukan dan tidak pernah menyuruh orang (untuk melakukan hal keji pada Tuti dan Amalia).
"Saya merasa sakit sampai sekarang. Itu betul-betul anak saya. Tapi orang enggak percaya lagi saya sakit sebenarnya," ujarnya.
Ia berharap, fitnah yang tertuju padanya berubah menjadi doa. Ia ingin fakta sebenarnya segera terungkap.
"Mudah-mudahan semua fitnahan itu menjadi doa, dan cepat terbuka orang-orang yang betul menzalimi, anak dan istri saya," katanya.
Yosef dan Yoris direncanakan bertemu
Yosef adalah suami dari Tuti. Ia juga diketahui memiliki istri muda bernama Mimin Mintarsih.
Sementara itu, Yoris adalah anak tertua dari Yosef dan Tuti.
Seiring berjalannya waktu, muncul asumsi liar di masyarakat yang tak mendasar.
Di samping itu, disebut-sebut Yoris dan Yosef juga saling tuduh saat proses penyidikan kasus ini berjalan.
Pada akhirnya, hubungan mereka berdua juga disebut tak harmonis.
Pihak keluarga Tuti, Indra Zainal mengatakan, pihak Yosef dan Yoris sebenarnya sudah berencana bertemu.
Ia berharap secepatnya mereka dipertemukan agar asumsi liar tak melebar.
"Soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar ke mana-mana," kata Indra Zainal saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (6/10/2021).
Lebih lanjut, pria yang juga Kepala Desa Jalancagak itu mengatakan, sebenarnya pada Senin lalu Yoris dan Yosef telah berencana bertemu di kantor desa.
Namun pertemuan itu gagal karena tak ada konfirmasi lagi dari Yosef.
Sebelumnya, Indra juga mengungkapkan, ia ingin meluruskan perihal tudingan bahwa keluarganya sudah "menyerang" Yosef.
Menurutnya, tudingan tersebut tidak benar adanya.
Indra tak memungkiri, asumsi liar di masyarakat lah yang menjadi salah satu faktor yang membuat hubungan Yoris dan Yosef sempat tak harmonis.
"Makanya secara inisiatif kami ingin mengajak bertemu ke Pak Yosef," ujarnya.
Terkait perkembangan kasus yang membuat Tuti dan Amali jadi korban, Indra mengatakan, pihaknya mempercayakan semuanya ke pihak kepolisian.
Ia berharap agar pelaku yang membuat Tuti dan Amalia hilang nyawa bisa terungkap.
"Kami mempercayakan semuanya sekarang ke pihak kepolisian, mudah-mudahan cepat terungkap," kata Indra.
Hidup istri muda Yosef kian merana
Bagaimana dengan Mimin? Istri muda Yosef itu merasakan tekanan batin.
Seperti yang dikutip Tribunjabar.id dari wawancara tvOneNews, Selasa (5/10/2021). Mimin Mintarsih blak-blakan melampiaskan perasaannya yang kerap disudutkan dalam kasus pembunuhan di Subang.
Bahkan, Mimin menangis tertekan mengaku hidupnya kini tak bebas. Diakui Mimin untuk sehari-hari makan saja kini ia hanya menerima pemberian dari kerabatnya.
“Hidup saya ke mana-mana juga kayaknya sempit sekali, sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih,” ungkap Mimin sembari menahan tangis.
Mimin mengaku sejak kasus Subang itu ia tak bisa leluasa ke mana-mana. Kemudian Mimin pun menceritakan hubungannya dengan Yosef kini pun renggang karena pisah ranjang.
Sejak kejadian itu, diakuinya Yosef tidak pernah pulang ke rumahnya. Ia pun curhat sebagai seorang istri dirinya tak bisa mencari nafkah, dan tidak ada lagi yang menafkahinya.
“Suami pun dari hari itu sampai sekarang gak ada pulang,”
“Saya gak bisa nyari nafkah, gak ada yang nafkahi, anak saya sama saudara saya,” ucap Mimin sembari menangis.
Dari kejadian ini, Mimin berharap kepada masyarakat agar tak memojokkan dirinya dan anak-anaknya. Ia menegasnya dirinya dan anak-anaknya tidak tahu menahu atau terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia tersebut.
Sampai pemeriksaan terakhir, sedikitnya Mimin sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 11 kali. Istri muda Yosef itu juga turut menjalani tes kebohongan.
Adapun dari pemeriksaan itu diungkap kuasa hukumnya, Fajar Sidik, keterangan Mimin tak berubah, namun pihaknya belum mengetahui hasil dari tes kebohongan beberapa waktu lalu itu.
Yosef menikahi Mimin Mintarsih sejak 2009 silam dan tinggal serumah. Sejak dinikahi Yosef, Mimin pernah diikutsertakan dalam mengelola yayasan milik Yosef.
Menurut keterangan Yoris, namun pada 2018 Mimin tak lagi dilibatkan dalam pengelolaan yayasan. Pasalnya pada tahun 2018 Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjadi pengurus sebagai Sekretaris dan Bendaraha yayasan.
Sementara itu, setelah itu Mimin Mintarsih pun sudah lama vakum tak terlibat dalam urusan yayasan tersebut. Beberapa waktu lalu Mimin juga mengklarifikasi, dirinya sudah lama tak ikut serta dalam pengelolaan yayasan tersebut.
Terkait konfliknya dengan Tuti Suhartini istri pertama Yosef, diakui Mimin tak memiliki konflik apapun.
Sebelumnya sempat beredar dari keterangan keluarga Tuti, bahwa Mimin sempat melakukan teror terhadap istri pertama Yosef.
Namun, Mimin mengakui memang sempat saling ledek namun menurutnya, masalah itu telah selasai. Hal ini diungkap Mimin setelah akhirnya ia mau muncul ke publik.
Ia juga membeberkan sejumlah klarifikasi yang saat itu menjadi asumsi negatif terhadap sosoknya. Sejak ditetapkan menjadi saksi dan terpojok, Mimin menggunakan jasa kuasa hukum bersama Yosef.
Autopsi ulang mencari kecocokan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, dalam autopsi kedua ini, penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil autopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kita tidak sembarangan, dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung Selasa 5 Oktober 2021.
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
"Jadi sekarang kita fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kita simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Sementara terkait hasil autopsi kedua, Kombes Pol Erdi A Chaniago belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya.
Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam pengungkapan kasus perampasan nyawa anak dan ibu di Subang tersebut.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin 4 Oktober 2021.
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya. (Tribunnews.com/TribunBali/TribunJabar)
Baca berita mencari pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id