KKB Papua Lamek Taplo Diduga Balas Dendam Setelah Anggotanya Disergap TNI, Bakar Truk dan Ekskavator
KKB Papua pimpinan Lamek Taplo diduga balas dendam setelah dua anggotanya berhasil disergap TNI pada Selasa (7/9/2021) lalu.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - KKB Papua pimpinan Lamek Taplo diduga balas dendam setelah dua anggotanya berhasil disergap TNI pada Selasa (7/9/2021) lalu.
Mereka membakar satu truk dan dua alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya sehari setelah anggotanya ditangkap.
Melansir dari Kompas.id, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar satu truk dan dua alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9/2021).
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi dari Jayapura pada Kamis (9/9/2021) membenarkan insiden pembakaran dua ekskavator dan satu truk di Kampung Mangabid.
Cahyo mengatakan, aksi pembakaran dua alat ekskavator dan satu truk terjadi pada Rabu pukul 06.30 WIT. Tak ada pekerja yang menjadi korban dalam insiden ini.
Baca juga: Senjata KKB Papua Lamek Taplo Buatan Amerika Serikat, Mayjen TNI Ignatius Yogo Ungkap Sumbernya
Diketahui para pekerja dari PT Wijaya Karya sedang membangun Jalan Trans-Papua dengan ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 10,30 kilometer.
Ruas jalan ini akan menghubungkan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Keerom.
Ia pun mengaku belum mengetahui KKB Papua manakah yang terlibat dalam aksi ini.
”Diduga aksi ini terkait penangkapan dua anggota KKB pimpinan Lamek oleh anggota Koramil 1715-05 Batom pada Selasa (7/9/2021),” kata Cahyo.
Diperkirakan jumlah anggota KKB Papua yang terlibat dalam aksi di atas 10 orang
Ia mengatakan, Polres Pegunungan Bintang telah menerjunkan 30 personel ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi para pekerja ruas jalan tersebut.
Perjalanan darat dari ke Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar satu jam.
”Tim kami yang diterjunkan ke lokasi kejadian di Kampung Mangabib terdiri dari jajaran Polres Pegunungan Bintang dan Brimob Polda Papua. Total sekitar 70 pekerja PT Wijaya Karya di sana,” kata Cahyo.
Ia menambahkan, para pekerja masih bermukim di Kampung Mangabib setelah kejadian pembakaran alat berat dan truk tersebut.