Senjata KKB Papua Lamek Taplo Buatan Amerika Serikat, Mayjen TNI Ignatius Yogo Ungkap Sumbernya
Senjata KKB Papua pimpinan Lamek Taplo yang disita TNI baru-baru ini ternyata buatan Amerika Serikat.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Senjata KKB Papua pimpinan Lamek Taplo yang disita TNI baru-baru ini ternyata buatan Amerika Serikat.
Senjata tersebut juga bukan milik TNI-Polri.
Diketahui, TNI berhasil menyergap 2 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lamek Taplo di Distrik Oksibil pada Selasa (7/9/2021).
TNI juga berhasil mengamankan lima pucuk senjata api yang dibawa oleh mereka.
Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menegaskan lima senjata api yang diamankan bukan milik TNI-Polri.
Baca juga: Anggota KKB Papua Menyerah Tambah Lagi, Sukarela Serahkan Senjata M16 A1 ke Kodam XVII/Cenderawasih
Menurut Mayjen TNI Ignatius Yogo, dipastikan nomor seri senjata tersebut adalah buatan Amerika Serikat.
Senjata-senjata tersebut diambil dari Bougenville, Papua Nugini (PNG).
"Sudah dipastikan dari nomor seri senjata api buatan Amerika Serikat, bukan milik TNI-Polri, yang diambil berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG).
Dari pengakuan sementara kedua anggota KSB yang ditangkap terungkap senpi berasal dari Bougenville, PNG," kata Mayjen TNI Yogo Triyono di Jayapura, melansir dari ANTARA, Kamis (9/9/2021).
Dia mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk senpi tersebut akan dipasok dan memperkuat kelompok mana.
Kedua orang yang ditangkap, yakni Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42) saat ini sudah berada di Jayapura, nantinya akan diserahkan ke Polda Papua untuk diproses hukum.
Terungkapnya kasus tersebut berkat laporan warga yang curiga karena mereka diduga menuju Mongham yang merupakan markas KKB Papua.
"Selaku Panglima XVII Cenderawasih saya apresiasi terhadap kinerja keempat anggota Koramil 1715-05/Batom karena membuktikan komunikasi dengan masyarakat berlangsung baik sehingga kasus tersebut terungkap, " kata Mayjen TNI Yogo.
Sebelumnya Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan secara terpisah mengaku awalnya ada informasi dari masyarakat di kampung Abukerom yang melihat orang tak dikenal (OTK) menggunakan perahu motor dari arah PNG menuju Mongham.