Regional
Eksekutor Habisi Ibu dan Anak di Subang Diduga Motif Sakit Hati, Apakah Melibatkan Pembunuh Bayaran?
motif sakit hati atau dendam kini tengah didalami penyidik. Namun siapa orang yang memiliki dendam pada kedua korban, ini yang tengah dikorek penyidik
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Bisa jadi dendam itu dilampiaskan dengan cara menyewa orang lain atau pembunuh bayaran.
Melihat cara eksekutor bertubi-bertubi menganiaya kedua korban, tujuannya satu yakni menghilangkan nyawa ibu dan anak.
Bisa jadi yang menjadi sasaran utama adalah Ny Tuti atau sebaliknya, korban Amalia.
Darah korban yang cukup banyak di garasi dan pintu belakang, eksekutor tak hanya sekali menganiaya kedua korban.
Namun kedua korban beberapa bahkan puluhan kali mendapat serangan benda tumpul di bagian kepala.
Baca juga: Pembantaian Ibu dan Anak, Barang Tak Ada yang Hilang, Polisi Sita Baju Saksi Terdapat Bercak Darah
Ba
Baca juga: Tolak Ajakan Ayah Tiri Mencuri Motor, Kakak Beradik Dianiya Hingga Meninggal Dunia
ca juga: Detik-detik dan Kronologi Pembantaian Ibu dan Anak, Jasad Ditumpuk di Bagasi Mobil Alphard
Kedua korban sebelum diseret ke bagasi mobil, diduga diseret menuju dekat pintu belakang. Di situ banyak darah. Ceceran darah juga tampak direrumputan, bekas tubuh kedua korban diseret menuju bagasi mobil yang ada di garasi yang jaraknya puluhan meter.
Kedua korban itu dibantai mengenaskan di rumahnya di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak pada 18 Agustus 2021.
Korban Amalia Mustika Ratu saat ditemukan tidak mengenakan busana. Selain fakta itu, ternyata, saat kejadian, ada uang puluhan juta di rumah tersebut namun tidak diambil pelaku.
Kuasa hukum Yosef, suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amalia, Rohman Hidayat menyebut bahwa ada uang Rp 30 juta di dalam rumah saat pembunuhan terjadi.
"Iya, ada uang Rp 30 juta di rumah tapi tidak diambil. Saat ditemukan uangnya masih ada dan sempat dijadikan barang bukti oleh polisi," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Jumat (27/8/2021).
Uang Rp 30 juta itu kata Rohman yang mendapat keterangan dari Yosef, merupakan uang gaji guru di SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang.
Korban Amalia merupakan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengepalai sebuah SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang.
Baca juga: Sosok Caddy Golf yang Janjian dengan Yosef Sebelum Istri dan Anaknya Ditemukan Meninggal
Baca juga: Ada Apa Istri Muda Yosef dan Dua anaknya Diambil Darah, Sampel Kuku dan Tes DNA
"Itu uang gaji guru. Sempat dijadikan barang bukti oleh polisi namun pada 25 Agustus 2021 sudah dikembalikan ke pak Yosef, sudah ada tanda terimanya," ucapnya.
Selain uang Rp 30 juta, polisi juga sudah mengembalikan sejumlah barang bukti yang sempat diambil di lokasi kejadian.
"Sudah semua dikembalikan termasuk ponsel pak Yosef juga sudah dikembalikan," kata Rohman.