Lifestyle
5 Proposal Komunitas Terpilih dalam Forum Presentasi dan Pitching East Java Film Call 2021
Rangkaian dari program besar tahunan Dewan Kesenian Jawa Timur yaitu Forum presentasi dan pitching East Java Film Call (EJAF Call) 2021 telah usai.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Parmin
“Semoga hasil karya nanti sesuai dengan harapan. Terima kasih tak terhingga kepada tiga dewan juri yang telah banyak memberikan masukan dan membantu program East Java Film Call 2021 yang kami selenggarakan,” ucap Syarif Wajabae.
Sementara itu, menurut Juri M Ainun Ridho, peserta yang terpilih pada nominasi awal merefleksikan keberagaman narasi pada naskah cerita film.
Keberagaman narasi itu terlihat pada warna genre film yang mereka gagas. Mulai dari drama, laga, horror, hingga komedi.
Keberagaman genre ini patut dapat apresiasi karena akan menjadi kanal-kanal ide produksi yang merujuk kepada keberlanjutan proses produksi film di Jawa Timur.
“Gambaran eksperimen produksi juga muncul dari keinginan peserta untuk menerjemahkan naskah dalam beragam strategi komunikasi, dari penguatan Bahasa visual hingga keinginan menyuguhkan dominasi dialog dan kata,” ujarnya.
"Mereka berani mengeksplorasi potensi dan kekuatan lokal menjadi sebuah narasi yang dapat diterima oleh semua pihak. Ruang imajinasi tersebut menjadi kekuatan bagi komunitas film Jawa Timur," tambahnya.
Tak hanya itu, dari kacamata juri pengkaji film, Igak Satrya Wibawa, sedikit mengkritisi keberagaman narasi sayangnya kurang terlihat pada aspek keberagaman diskursus budaya atau multikulturalisme yang menjadi tema utama.
Beberapa peserta terjebak pada tema multikulturalisme budaya yang monoton atau sekedar memotret masalah di permukaan.
Ada juga peserta yang terjebak pada kesibukan menata Bahasa visual dan ritme naskah tapi agak mengabaikan tema utama yang menjadi kewajiban peserta.
"Sebagai sebuah kompetisi, tema utama menjadi sebuah persyaratan hakiki, tapi fleksibilitas sebuah penilaian menjadi alternatif ruang pembuka untuk memberikan kesempatan peserta melakukan revisi," ujar Igak Satria.
"Dan juga kemungkinan membuka ruang dialog lebih lebar dengan tema yang menjadi persyaratan utama," imbuhnya.
Untuk lima proposal yang lolos itu selanjutnya akan diadakan kegiatan produksi dan pendampingan produksi oleh panitia pada bulan agustus dan september, dengan melibatkan Siswa-siswa magang SMK Dr.Soetomo jurusan produksi film.
Selanjutnya setelah lima film selesai diproduksi, akan ditayangkan perdana dan diapresiasi bersama pada pekan puncak kegiatan Jatim Art Forum Oktober mendatang.