Berita Blitar
Polisi Obrak-abrik Arena Judi Sabung Ayam di Kabupaten Blitar, Ratusan Orang Lari Semburat
Ratusan orang lari tunggang langgang saat polisi dari Polres Blitar mengobrak - abrik arena judi sambung ayam beromzet ratusan juga di Blitar.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | BLITAR - Ratusan orang lari tunggang langgang saat polisi dari Polres Blitar mengobrak - abrik arena judi sambung ayam.
Arena sabung ayam beromzet ratusan juta itu berlangsung di Lingkungan Pandean Tumpuk, Kelurahan/Kecamatan Wlingi,Kabupaten Blitar pada Sabtu sore (3/7/2021).
Sebanyak 26 orang dibawa ke Polres Blitar, termasuk 27 ekor ayam jagonya. Tak hanya itu, petugas juga mengamabkan 173 sepeda motor dan 12 mobil.
Melihat mobilnya yang diamankan, pemiliknya pasti berkantong tebal, karena harganya di atas Rp 300 juta.
Ada mobil Toyota Ribbon, Honda CRV. Entah pemiliknya lolos dari kepungan petugas atau tidak, namun mobil itu sampai Minggu (4/7/2021) siang, masih terlihat berada di Polres Blitar.
"Sampai saat ini, mereka masih diperiksa termasuk barang bukti yang disita di lokasi arena judi juga masihdi sini," kata AKBP Leonard M Sinambela, Kapolres Blitar.
Menurutnya, penggerebekan arena judi sabung ayam itu setelah petugas mendapatkan pengaduhan dari masyarakat. Sebab, di saat diberlakukan PPKM karena wabah Covid 19 kembali mengganas namun banyak orang berdatangan di tempat itu.
Akhirnya, Leonard yang tak ingin korban Covid kian terus bertambah banyak, ia turun tangan sendiri untuk memimpin penggerebekan tersebut
"Sudah tahu kalau ada pembatasan (terkait Covid 19) kok seperti tak dihiraukan. Apalagi, mereka menggelar perjudian, ya kita lakukan penindakan," paparnya.
Leonard menggerahkan semua kekuatan anggotanya. Tak hanya dari kesatuan reskrim, namun intel, Sabhara, satlantas juga diterjunkan.
Sore kemarin, Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 16.00 WIB, mereka bergerak ke lokasi judi sabung ayam yang ada di tegalan atau di belakang perkampungan warga.
Lokasinya hanya beberapa meter dari jalan raya, yang banyak pertokoan. Bahkan, dari kantor kecamatan setempat tak sampai 1 km.
"Semua anggota kami kerahkan karena laporannya jumlah orang yang ada di lokasi itu cukup banyak. Maka, tempat itu harus, dikepung dulu," paparnya.
Begitu anggota reskrim dan intel sudah mengepungnya, bahkan sebagian sudah membaur di antara mereka, petugas berseragam datang.
Mereka mengeluarkan tembakan peringatan dengan disertai himbauan dari speaker, agar mereka tetap di tempat. Namun, karena saking takutnya, justru hal itu membuat mereka semburat berlarian.