Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya 24 April: Stasiun KA Masih Sepi Pemudik, Pemkot Antisipasi Lonjakan

Berikut update Virus Corona (COVID-19) di Kota Surabaya hari ini, Sabtu (23/4/2021) pagi. Kondisi stasiun KA masih sepi, Pemkot antisipasi lonjakan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
infocovid.jatimprov.go.id/SURYA.CO.ID Bobby Constantine Koloway
Data terbaru sebaran virus corona di Surabaya (kiri). Kondisi stasiun Gubeng Surabaya yang masih sepi pemudik, Jumat (24/4/2021) (kanan) 

”Addendum tetap kami patuhi, itu sebagai upaya pengetatan dalam melakukan perjalanan,” ujar Luqman.

Tidak hanya tes rapid antigen, tes GeNose masih diwajibkan bagi seluruh penumpang.

"GeNose masih tetap dilakukan pada hari H keberangkatan. Perubahannya pada masa berlaku. Sekarang berlaku 1×24 jam," ujar Luqman.

Langkah antisipasi Pemkot Surabaya

Pemkot Surabaya mengantisipasi warga yang nekad mudik. Tidak hanya bagi warga Surabaya yang baru datang dari luar kota, juga pekerja migran Indonesia yang menjadikan Surabaya untuk wilayah transit.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan adanya potensi Surabaya sebagai jujugan pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri.

"Kami konsentrasi kepada pendatang yang datang dari luar negeri," kata Cak Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (23/4/2021).

Para pekerja migran akan mengikuti screening untuk dipastikan bebas Covid-19.

Selanjutnya, Pemkot Surabaya juga memastikan bahwa PMI langsung melanjutkan perjalanan ke daerah asal.

Bahkan, pemkot siap memfasilitasi pekerja migran hingga tiba di daerah asal. "Sehingga ketika itu bukan dari kota Surabaya, tapi kota Surabaya dibuat lewatan, maka kita sediakan bus, bisa langsung masuk dan kita antar ke kotanya," kata Cak Eri.

"Contoh (pekerja migran) dari Madura atau di tempat lainnya. Jadi tidak ada istilah untuk berhenti di kota Surabaya," katanya.

Pernyataan Cak Eri ini menjadi kesepakatan antar daerah pada saat pengarahan oleh Pemrov Jawa Timur, Kamis (22/3/2021). "Kemarin kami sudah koordinasi dengan Ibu Gubernur (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa), Kapolda, Pangdam, dan dengan Forkopimda di Surabaya," katanya.

Terkait Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021, pemkot juga melakukan pengetatan. "Akan ada pengetatan, itu kami lakukan di titik yang sudah ditetapkan oleh Polda, juga termasuk di Surabaya," katanya.

Dengan masih adanya potensi masuknya pendatang sebelum masa larangan mudik (6-17 Mei), maka pihaknya juga melakukan antisipasi. Di antaranya, dengan screening hingga kewajiban isolasi mandiri.

"Karena sampai dengan 5 April masih bisa masuk, maka menggunakan antigen atau PCR yang berlaku 1x24 jam. Bagi yang sudah masuk, maka ada isolasi mandiri selama 5 hari," terangnya.

"Sementara itu yang kita sepakati. Ini yang kita lakukan hari ini sampai dengan nanti ketika konsentrasinya ketika ada masuk dari luar negeri maupun yang datang dari luar negeri," katanya.

Ikuti Berita Seputar Update Virus Corona di Surabaya dan Penyekatan Jalan lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved