Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya 24 April: Stasiun KA Masih Sepi Pemudik, Pemkot Antisipasi Lonjakan
Berikut update Virus Corona (COVID-19) di Kota Surabaya hari ini, Sabtu (23/4/2021) pagi. Kondisi stasiun KA masih sepi, Pemkot antisipasi lonjakan
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ia memutuskan untuk mudik terlebih dahulu, karena adanya pelarangan mudik dari pemerintah, 6-17 Mei. Ditambah, sejumlah kabar yang menyebut masyarakat boleh mudik sebelum pelarangan tersebut.
Namun, begitu sampai di Surabaya, dia terkejut pemerintah mengeluarkan Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021, Kamis (22/4/2021).
Ini mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April - 5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei - 24 Mei 2021).
Termasuk, mengatur perjalanan di kereta api. Pelaku perjalanan kereta api antarkota wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR/rapid test antigen.
Sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan. Juga bisa dengan surat keterangan hasil negatif tes GeNose C19 di Stasiun Kereta Api sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan.
"Kaget ya, agak berat juga. Tapi kami patuh. Kami sudah cek kesehatan, juga hasilnya negatif," katanya.
Beda halnya dengan Arif Hidayat, warga Pamekasan yang akan berkunjung ke saudaranya di Banyuwangi. Ia tak masalah dengan pengetatan tersebut.
Ia mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan pengetatan perjalanan.
"Masyarakat memang pada akhirnya pikir-pikir untuk pulang kampung," katanya.
"Saya sebenarnya juga sudah berbuat untuk tidak mudik untuk lebaran nanti. Saya ke Banyuwangi cuma untuk menjenguk saudara, rencananya pulang hari Minggu," imbuh pria asli Klaten ini.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan, bahwa volume penumpang terus menurun.
Selama 10 hari Ramadan, Luqman menjelaskan, penumpang kereta dalam sehari hanya sebanyak 12.000 dari seluruh stasiun di Surabaya.
”Okupansi hanya 70 persen. Sedangkan jumlah penumpang per hari sekitar sekitar 12 ribu, normalnya bisa 3 kali lipat dari itu," katanya.
"Jumlah keberangkatan juga menurun, dari normalnya 42 keberangkatan menjadi 20 keberangkatan di masa pandemi. Mayoritas, rute jarak dekat,” ujar Luqman.
Pihak stasiun pun telah menindaklanjuti adendum yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanggulangan Covid Nasional.