KKB Papua

Cerita Mencekam Istri Oktovianus, Guru yang Ditembak Mati KKB Papua, 5 Jam Sembunyi di Kamar Mandi

Berikut ini cerita mencekam dari Natalia, istri Oktovianus Rayo saat tragedi pembunuhan suaminya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase KOMPAS.com/MUH. AMRAN AMIR
Keluarga korban penembakan KKB 2 orang guru, tiba di kampung halaman Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (12/04/2021). Natalia, istri guru yang ditembak mati KKB Papua. Ia menceritakan kondisi mencekam di saat KKB Papua mendatangi rumahnya dan membunuh suaminya. Sebelum itu semua terjadi, Natalia sembunyi di dalam kamar mandi selama 5 jam. 

SURYA.co.id - Berikut ini cerita mencekam dari Natalia, istri Oktovianus Rayo saat tragedi pembunuhan suaminya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, Kamis (8/4/2021).

Saat KKB Papua menghampiri rumahnya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, ia dan sejumlah warga lainnya bersembunyi selama 5 jam di kamar mandi, mulai pukul 09.00 WIT sampai 14.00 WIT.

Secara bengis, anggota KKB Papua itu masuk ke dalam rumah dan menendang kamar mandi yang dijadikan tempat persembunyian. 

Natalia menceritakan, di dalam kamar mandi itu, masih sempat ada orang masuk mengobrak-abrik pakai parang.

Dia dua kali menendang kamar mandi, tetapi tidak tembus.

Baca juga: Setelah Tembak 2 Guru, KKB Papua Tembak Ojek Online di Bagian Dada Tembus Punggung dan Pipi Kiri

"Kami di dalam hanya diam berdoa sambil SMS teman yang lain,” ujar Natalina saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).

Ya, hari itu merupakan hari mencekam bagi Natalia dan sejumlah warga lainnya.

Beberapa jam bersembunyi dan memastikan kondisi aman dan sunyi, Natalia keluar dari kamar mandi. 

Bukan hanya kehilangan suaminya, Natalia juga kehilangan barang-barang berharga yang dirampok oleh KKB Papua

“Tak ada barang yang kami selamatkan di rumah. Ponsel milik almarhum dan milik saya diambil.

Uang diambil, perhiasan diambil, semua diambil, pakaian dan barang-barang lainnya terhambur.

Tapi biarlah saya sudah tidak peduli yang penting kami selamat dan kami pergi dengan berjalan kaki sampai di Koramil,” tutur Natalina.

Ia makin terkejut ketika melihat suaminya sudah terkapar dan sekarat.

“Setelah saya lihat sudah sunyi, sudah tidak ada orang, saya keluar dari kamar tempat saya sembunyi melihat almarhum sudah terkapar di depan, dia sudah lipat kaki dan telentang, kasihan.

Baca juga: Dianggap Mata-mata TNI Polri, Guru di Papua Ini Dibunuh OPM karena Dituduh Tunjukkan Lokasi KKB

Saat itu saya masih sempat panggil, Papa Iyan bangun... Papa Iyan bangun tapi saya masih lihat dia punya mata terputar, mungkin dia masih lirik saya atau bagaimana,” kata Natalina.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved