Terdesak Satgas Nemangkawi, KKB Papua Mau Culik Gadis Muda Dirudapaksa Biar Dapat Uang, Video Viral

Akibat terdesak Satgas Nemangkawi (gabungan prajurit TNI dan Polri), kelompok kriminal bersenjata (KKB) kini semakin nekat. 

Editor: Musahadah
Instagram
Akibat Terdesak Satgas Nemangkawi, KKB Papua nekat mengancam akan menculik gadis muda untuk dirudapaksa. 

"Saya NKRI, Saya Indonesia," kata Noak di halaman Polres Kepulauan Yapen. 

Noak juga menyerahkan dua senjata rakitan, amunisi dan bendera bintang kejora dan seragam loreng.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan, pendekatan yang dilakukan aparat keamanan untuk mengajak Noak bergabung lagi dengan NKRI tak mudah.

CIUM MERAH PUTIH - Noak Orarei, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulaun Yapen, Provinsi Papua, saat melakukan ikrar setia NKRI sambil  mencium bendera merah putih di Mapolres Yapen, Rabu (17/3/2021).
CIUM MERAH PUTIH - Noak Orarei, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Wilayah Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulaun Yapen, Provinsi Papua, saat melakukan ikrar setia NKRI sambil mencium bendera merah putih di Mapolres Yapen, Rabu (17/3/2021). (KOMPAS/HUMAS POLRES YAPEN))

Noak, menurutnya, sempat ragu karena khawatir akan reaksi aparat keamanan.

Namun setelah dilakukan pendekatan dengan tetap mengedepankan kemanusiaan dan mengutamakan kesejahteraan Noak sekeluarga, polisi berhasil meyakinkan pimpinan KKB tersebut.

"Saya juga meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," ujar Ferdyan.

Dalam kesempatan itu, Noak juga sempat mengajak rekan-rekannya di KKB untuk menyerahkan diri.

"Kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung memperjuangkan kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejak saya, bergabung dengan NKRI," ujar Noak.

Sementara itu, Ferdyan mengaku akan meminta pemerintah daerah setempat agar mendukung Noak.

"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," jelas Ferdyan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Noak saat itu juga menyerahkan dua pucuk senjata api rakitan dengan sejumlah 15 butir amunisi.

Amunisi itu terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.

Baca berita lainnya terkait Prajurit TNI-Polri Buru KKB Papua 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved