Liputan Khusus
Polrestabes Surabaya akan Tambah Bodycam, Ini Fungsinya
Bodycam itu juga dapat menangkap momen berupa foto maupun video pelanggar lalu lintas.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya telah melengkapi petugas patroli dengan kamera kecil (bodycam) yang dipasang pada seragam dinas selama menjalankan tugas patroli.
Jumlahnya enam unit bodycam pada pakaian seragam polisi lalu lintas (polantas) yang tergabung dalam anggota unit Tim Urai Kemacetan.
Selain itu, dua unit kamera juga terpasang di mobil patroli polantas.
Perangkat kamera berukuran kecil itu akan memudahkan kerja petugas dalam memantau situasi kepadatan yang terjadi di ruas jalan yang sedang diawasi.
Baca juga: 23 Maret Berlaku Tilang Elektronik, Gresik Siap Jadi Pilot Project E-TLE
Baca juga: Ratusan Warga Kota Surabaya Antusias Nikmati Sensasi Gowes to Zoo
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Maret 2021, Hari Ini Puasa Senin Kamis Pertama di Bulan Syaban 1442 Hijriyah
Bodycam itu juga dapat menangkap momen berupa foto maupun video pelanggar lalu lintas.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra mengatakan, bodycam prinsip kerjanya hampir sama seperti kamera Electronic Law Traffic Enforcement (E-TLE) statis.
Pengendara yang kedapatan melanggar kedisiplinan di jalan, tidak akan langsung dikenai sanksi di jalan.
Namun nomor kendaraan si pengendara bakal direkam oleh petugas untuk diproses melalui tilang elektronik.
"Jadi makin membuat masyarakat sadar akan kepatuhan tertib lalu lintas, juga membatasi interaksi petugas dengan pelanggar," kata AKBP Teddy Chandra, Jumat (12/3/2021).
Teddy mengungkapkan, pihaknya juga memiliki sebuah kamera khusus yang terintegrasi sistem Integrated Note Capture Attitude Record (INCAR).
Kamera ini akan terpasang di sebuah kendaraan mobil patroli polantas.
Fungsinya sama, yakni merekam berupa foto atau video setiap kejadian pelanggaran kedisiplinan berkendara, di kawasan jalan yang tak terpasang kamera E-TLE statis.
Kota Surabaya hanya 39 ruas jalan yang dipasangi kamera E-TLE statis.
Sedangkan ruas jalan lainnya, bakal diawasi dengan INCAR yang akan terus berkeliling.
"Mereka akan terus patroli. Jadi ruas-ruas jalan yang dianggap rawan pelanggaran, bisa melakukan peneguran, tapi tidak melakukan penilangan, tapi kamera main tetap merekam dan capture juga," jelasnya.
Ia berharap optimalisasi sistem E-TLE beserta penambahan perangkat INCAR yang bakal di- launching secara nasional 23 Maret mendatang, makin membuat masyarakat disiplin dalam berkendara di jalanan.
Penerapan sistem tersebut juga bertujuan untuk menekan tingginya fatalitas kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di jalanan.
Kota Surabaya, ungkap Teddy, dalam sehari selalu terjadi insiden
laka lantas 6-7 kasus.
"Itu yang terlapor hanya sekian lho, tapi saya yakin yang masih ada yang tidak terlapor," pungkasnya. (Luhur Pambudi/Febrianto Ramadani)
Dalam Empat Hari 65 Anak di Jatim Tertular Covid-19 |
![]() |
---|
Bahaya Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya, Dokter Windhu Purnomo: Situasinya Menakutkan |
![]() |
---|
Beragam Reaksi Orangtua di Surabaya Kalau Pembelajaran Tatap Muka Batal Digelar Juli 2021 |
![]() |
---|
Pemkot Surabaya akan Evaluasi Penghuni Lama Rusunawa |
![]() |
---|
11.000 Orang Antre Masuk Rusunawa di Kota Surabaya |
![]() |
---|