Berita Tulungagung
Giri Mulyo Cara Baru Menikmati Waduk Wonorejo Tulungagung, Memanjakan Penggemar Sepeda
Bentangan air Waduk Wonorejo, di Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo terpapar membentang luas di depan mata.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
Pengelola juga belum memungut piket maupun tempat pakir.
Karena itu belum ada data jumlah pengunjung ke Giri Mulyo.
“Yang kalau Sabtu dan Minggu jumlahnya ribuan. Sejak pagi sampai menjelang malam pasti penuh,” ungkap Basroni.
Di tempat ini juga ada lima gazebo yang disiapkan pengelola, serta kantin untuk menjual makanan.
Semua pekerja berasal dari warga sekitar untuk pemberdayaan.
Makanan yang dijual juga dipatok dengan harga wajar, tidak dimahalkan seperti di tempat wisata pada umumnya.
“Misalnya booking tempat dua jam bisa karaokem, hanya Rp 250.000. Uangnya juga untuk kebersihan saja,” ucap Basroni.
Tempat ini sangat direkomendasikan untuk menikmati matahari tenggelam.
Jika posisi matahari lurus, tenggelamnya seperti masuk di balik air.
Sementara jika posisi matahari tidak lurus di atas air, tenggelamnya ada di balik hutan yang mengelilingi air.
“Kami juga siapkan track khusus sepeda mengitari hutan. Jadi nanti pakai mobil sambil bawa sepeda, nanti sepedaan di sini,” ujar Basroni.
Untuk mencapai lokasi ini, sama dengan rute ke Waduk Wonorejo.
Dari wilayah kota Tulungagung, disarankan lewat jalur Kecamatan Gondang, bukan lewat Kecamatan Pagerwojo.
Sebelum pos tiket Waduk Wonorejo sisi timur di Desa Kedungcangkring, kendaraan belok ke kiri.
Tinggal menyusuri jalan beton yang mulus, pengunjung tak akan tersesat ke Giri Mulyo.
Atau jika dari jalur Pagerwojo, pengunjung harus melewati pos tiket Waduk Wonorejo sisi barat.
Selanjutnya melewati waduk menuju pintu keluar sebelah timur.
Setelah melewati pos tiket, kendaraan langsung belok kanan ke arah Desa Wonorejo.