Berita Kediri
Pengakuan Cewek Bandung yang Dilacurkan Ibu Kandung ke Kediri: Layani 7 Orang, Tak Nikmati Hasilnya
Begini pengakuan TW, cewek Bandung berusia 16 tahun yang dilacurkan ibu kandungnya ke Kediri.
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Musahadah
Bahkan tak hanya itu Ketiga tersangka ini sudah melakukan aksinya di beberapa tempat di Jawa Timur seperti Tulungagung, Madiun dan Kediri.
Modus operandi dari ketiga tersangka ini cukup bervariasi. Satu ada yang dijual secara langsung untuk layani esek esek. Modus kedua melalui pijat kemudian ditawarkan transaksi mantab - mantab kepada pelanggan.
Untuk tarif yang dikenakan dalam sekali kencan juga bervariasi mulai 350 ribu sampai 800 ribu. Kalau transaksi pijat saja itu tarif yang dikenakan 250 - 350 ribu setiap jam.
"Untuk tarif sekali layanan pijat ini mulai 250 - 350 ribu. Kemudian jika mau ditambahkan layanan plus itu maka pelanggan ini harus menambahkan uang sekitar 350 ribu. Jadi total untuk keseluruhan layanan ada 700 - 800 ribu," jelas Kasatreskrim Polresta Kediri AKP Verawati Thaib.
Setiap hari komplotan penjual layanan esek - esk ini melayani 1 - 5 tamu.
"Kalau untuk weekday minimal 1 tamu yang dilayani. Tetapi kalau weekend tamu yang dilayani ada 3-5 orang dalam sehari," imbuh Kasatreskrim Polresta Kediri.
Tes Kejiwaan

Mendalami kasus seperti ini Kasatreskrim Polresta Kediri AKP Verawati Thaib akan melakukan tes kejiwaan kepada Nia Kurniasih dan Diki.
"Besok akan kita lakukan tes kejiwaan kita akan datangkan psikologi juga untuk melihat kondisi dari ibu tersangka," ungkap AKP Verawati Thaib.
Sementara itu kasat Reskrim Polresta Kediri membantah bahwa tersangka mucikari Nia Kurniasih dan Diki sudah melakukan prostitusi online di wilayah Bandung Jawa Barat.
"Sejauh ini hasil penyelidikan kami belum pernah melakukan aksi itu di Bandung. Mungkin mereka malu jika ada pelanggan yang mengenalnya," jelasnya.
Dari pengakuan ketiga pelaku mereka baru beroperasi baru sejak Februari lalu.
Dalam modus operasinya mereka menggunakan aplikasi pertemanan Mi Chat untuk mencari pelanggan.
"Selain di Kota Kediri pelaku juga telah melakukan praktek prostitusi di beberapa kota di Jawa Timur seperti di Tulungagung dan Madiun. Dalam modusnya pelaku menyewa dua buah kamar yang digunakan untuk bergantian," ungkap Kasatreskrim Polresta Kediri AKP Verawati Taib.
AKP Verawati Thaib hanya mengungkapkan bahwa tersangka muncikari online ini melakukan aksinya di Madiun dan Tulungagung.
"Selain di Kota Kediri pelaku juga telah melakukan praktek prostitusi di beberapa kota di Jawa Timur seperti di Tulungagung dan Madiun. Dalam modusnya pelaku menyewa dua buah kamar yang digunakan untuk bergantian," jelasnya. (Didik Mashudi)