Berita Pasuruan
Saat Gus Ipul Diminta Jadikan Kota Pasuruan Hub Kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru
Kota Pasuruan memiliki letak yang strategis dilewati daerah-daerah penyangga Kawasan Bromo-Tengger-Semeru tersebut.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf dan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, bisa menjadikan Kota Pasuruan hub kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru.
Provinsi Jatim telah diberikan amanah Presiden Jokowi untuk melaksanakan Perpres No. 80 Tahun 2019.
Pada Perpres tersebut, Bromo-Tengger-Semeru (BTS) menjadi salah satu prioritas pembangunan di Jatim.
BTS ini berada dalam empat Kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Berdasarkan letak geografis, Kota Pasuruan memiliki letak yang strategis dilewati daerah-daerah penyangga Kawasan BTS tersebut.
Karenanya, Khofifah mengharapkan Kota Pasuruan sebagai Hubnya Kawasan BTS.
Artinya Kota Pasuruan ini sebagai kota perlintasan yang bisa ikut mengembangkan BTS.
"Meskipun investasi akan banyak di Kabupaten Pasuruan terkait Perpres No. 80 Tahun 2019, tapi Kota Pasuruan bisa jadi Hubnya BTS," jelas Khofifah.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Semakin Pedas, Kini Tembus Rp 100.000 Per Kilogram
Baca juga: Tanaman Hias dari Barang Bekas Kreasi Ibu-ibu RT 7 RW 4 Tembok Dukuh Kota Surabaya
Baca juga: PJEK, Jasa Pelayanan Lokal di Jatirogo Kabupaten Tuban, Driver Bisa Dapat Jutaan Rupiah
Baca juga: Penjaga Gawang Baru Persebaya Surabaya Satria Tama : Saya Juga Bonek, Darah Saya Hijau
Guna mewujudkan hal tersebut, Kota Pasuruan bisa belajar dari Singapura.
Dengan area wilayah yang kecil, tetapi memiliki power, efektifitas kinerja pemerintah dan seluruh private sector saling bersinergi.
Melihat pemaparan yang disampaikan Wali Kota Pasuruan terkait penjabaran program dan pemetaan wilayahnya dengan baik, Khofifah optimistis Kota Pasuruan bisa sebagai Hubnya BTS.
Untuk memperkuat sebagai Hubnya, Kota Pasuruan bisa menyiapkan wisata budaya. Itu akan menjadi kekuatan hubnya BTS.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyampaikan, beberapa tantangan yang bisa dilakukan Kota Pasuruan.
Di antaranya, pertama membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin dan menurunkan angka kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data, Kota Pasuruan memiliki persentase penduduk miskin Kota Pasuruan Tahun 2020 sebesar 6,66 persen lebih rendah rata-rata Provinsi sebesar 11,46 persen.