Kehebatan Kapal Perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai Penjaga Blok Ambalat, Ada Meriam Otomelara 76mm

Inilah kehebatan kapal perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai yang bertugas menjaga perairan blok ambalat. Pakai Meriam Otomelara 76mm

Facebook via Tribun Medan
Kapal Perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai Penjaga Blok Ambalat. Kehebatannya diulas di artikel ini 

"Saat ini, kondisi Blok Ambalat kondusif. Kita tidak menemukan adanya tindak pelanggaran batas atau tindak ilegal di Ambalat," katanya.

Melansir dari Antara, KRI I Gusti Ngurah Rai merupakan kapal kedua proyek kapal SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) dan masuk dalam kelas perusak kawal peluru kendali dengan tipe 10514 dan nomor proyek W000294.

Kapal ini merupakan hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS).

Tanda tangan kontrak pembangunan kapal perang TNI AL kelas SIGMA ini dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, pemotongan plat perdana pada 17 September 2014, peletakan lunas perdana pada 18 Januasi 2016, dan peluncuran badan kapal pada 20 September 2016, untuk selanjutnya diuji layar. 

Kapal perang TNI AL ini mampu membawa 120 kru kapal dan memiliki kecepatan 28 knots/jam.

Dia memiliki kemampuan untuk perang empat matra sekaligus, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara dengan pesawat tempur, dan perang elektronika, serta mampu membajak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.

Kapal jenis SIGMA 10514 ini memiliki spesifikasi panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, draft termasuk sonar 5,73 meter, dengan bobot penuh 3.216 ton.

Adapun persenjataan yang dimiliki KRI I Gusti Ngurai Rai-332 antara lain meriam utama OTO Melara 76/62 mm Super Rapid Gun, peluru kendali permukaan-ke-permukaan Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya bisa sampai sejauh 180-200 km.

Selain itu juga ada peluru kendali permukaan-ke-udara MICA.

Rudal tersebut dirancang untuk bisa dioperasikan dalam waktu singkat dan beroperasi di segala cuaca serta dapat menyergap sasaran sejauh 20-25 km.

KRI ini juga dilengkapi dengan senjata Terma SKWS Decoy Launching System. 

Ada lagi untuk keperluan bawah permukaan laut, yaitu torpedo AKS A–244S.

Torpedo ini masuk dalam kelas torpedo ringan berpandu yang memiliki kemampuan khusus dapat mengincar sasaran di perairan dangkal.

Serta ada juga meriam Close In Weapon System Millennium 35 mm untuk menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat.

Baca juga: Daftar Nama Oknum TNI-Polri yang Jual Amunisi ke KKB Papua, Terbaru Praka MS, Bripka ZP & Bripka RA

Baca juga: Sosok 3 Kapolres Dapat Tugas Khusus Tangani KKB Papua, Irjen Paulus Waterpauw Beri Pesan Penting

Kehebatan meriam Otomelara 76mm

Ilustrasi Amunisi Otomelara 76mm yang Diuji Coba TNI AL di Probolinggo. Kehebatannya diulas di artikel ini
Ilustrasi Amunisi Otomelara 76mm yang Diuji Coba TNI AL di Probolinggo. Kehebatannya diulas di artikel ini (Wikipedia)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved