Kehebatan Kapal Perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai Penjaga Blok Ambalat, Ada Meriam Otomelara 76mm

Inilah kehebatan kapal perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai yang bertugas menjaga perairan blok ambalat. Pakai Meriam Otomelara 76mm

Facebook via Tribun Medan
Kapal Perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai Penjaga Blok Ambalat. Kehebatannya diulas di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Inilah kehebatan kapal perang TNI AL KRI I Gusti Ngurah Rai yang bertugas menjaga perairan blok ambalat.

Sebagai kapal perang terbaru TNI AL, KRI I Gusti Ngurah Rai dilengkapi dengan meriam tangguh Otomelara 76mm.

KRI I Gusti Ngurah Rai disiagakan di Blok Ambalat, Kalimantan Utara, dalam rangka Operasi Gabungan Pengamanan Perbatasan Laut.

Baca juga: Biodata Mayjen TNI Ignatius Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Terobos 2 Daerah Rawan KKB Papua

Baca juga: Kehebatan Jet Tempur F-15 EX Amerika yang Diborong TNI AU, Sensor Canggih dan Senjata Serba Digital

KRI I Gusti Ngurah Rai merupakan kapal kombatan dengan jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), yang memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang diintegrasi dalam combat management system (CMS).

"Ada lima KRI yang mendukung Opsgab (Operasi Gabungan) pengamanan perbatasan Ambalat, salah satunya KRI I Gusti Ngurah Rai," ujar Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Rahardjo, dikonfirmasi di sela kunjungannya ke Mako Lanal Nunukan Kalimantan Utara, Senin (22/2/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapal Terbaru TNI AL Disiagakan untuk Jaga Blok Ambalat'

Operasi Gabungan ini dipimpin langsung Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Rahardjo.

"Saya on board di KRI I Gusti Ngurah Rai, BKR 105, kapal terbaru yang dimiliki TNI AL," imbuhnya.

KRI yang memiliki panjang 105,11 meter dan berat 2.365 ton ini, didukung dengan keberadaan helikopter jenis Panther AS 565 MBE dengan nomor lambung HS 4211.

Dengan kecepatan terbang mencapai 170 knot, serta kemampuan mendeteksi kapal selam, membuat helikopter ringan ini cukup diandalkan sebagai mata, telinga dan dukungan senjata bagi KRI GNR.

"Opsgab kami juga didukung dengan gelar pasukan Satgas Marinir Ambalat di sepanjang perbatasan Pulau Sebatik.

Selain itu, ada Pangkalan TNI AL Nunukan juga Lantamal Tarakan yang mendukung kebutuhan logistik untuk satuan operasi," imbuhnya.

Dijelaskan, Operasi Gabungan Pengamanan Perbatasan Ambalat, merupakan sebuah operasi rutin yang intens dilakukan TNI AL.

Selain untuk menjaga wilayah perbatasan laut RI, Operasi Gabungan ini dimaksudkan juga sebagai unjuk kekuatan pasukan tempur laut, yang dimiliki Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved