Ini Hukuman Pantas bagi Oknum TNI Praka MS dan 2 Polisi Seusai Jual 600 Peluru dan Senjata ke KKB

Inilah hukuman yang pantas bagi oknum TNI Praka MS dan dua oknum polisi Bripka ZP serta Bripka RA setelah jual 600 peluru dan senjata ke KKB Papua.

Editor: Iksan Fauzi
Sumber: Tribunnews.com
Pengamat militer Muradi mendesak oknum TNI Praka MS, Bripka ZP serta Bripka RA dihukum berat karena menjual amunisi dan senjata ke KKB Papua untuk melawan negara. 

ZP menjual senjata api rakitan menyerupai SS1, sedangkan RA menjual revolver standar.

Roem belum mau menjelaskan lebih dalam tentang kronologi kasus.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, senjata rakitan SS1 itu dijual dengan harga sekitar Rp 40 juta, sedangkan revolver sekitar Rp 15 juta.

Revolver itu milik seorang anggota TNI Angkatan Udara yang dipinjamkan kepada RA.

”Kepastiannya tunggu konferensi pers nanti,” ujar Roem.

Menurut dia, keterlibatan anggota Polri dalam upaya penjualan senjata ke kelompok kriminal bersenjata di Papua mencoreng nama baik institusi Polri yang selama ini membantu TNI memerangi kelompok tersebut.

”Tidak ada toleransi sedikit pun bagi anggota yang bertindak seperti itu,” katanya.

ZP menjual senjata api rakitan menyerupai SS1, sedangkan RA menjual revolver standar.

Roem berjanji, pihak akan mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk mendalami keterlibatan pihak lain di luar Polri, seperti masyarakat umum atau instansi yang lain.

Roem enggan menanggapi berkembangnya informasi bahwa ada oknum dari insitusi lain juga ikut terlibat.

DPR desak investigasi

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta invetigasi mendalam terhadap temuan 2 anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau Lease yang ditangkap karena menjual senjata api dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata.

“Harus segera diproses dan dilucuti dari kesatuannya. Tidak hanya di situ harus tau dapat senjata darimana, siapa pemodalnya harus dibuka,” tegas Dave.

“Mereka yang telah disumpah melindungi rakyat malah mengkhianati sumpah tersebut untuk kepentingan pribadi. Harus dibongkar siapa jaringannya, karena ini bisa menyelesaikan masalah di Papua,” tambah Dave.

Sebagai informasi, baru-baru ini ada dua Anggota Polresta Pulau Ambon dan Pulau Lease yang ditangkap karena menjual senjata dan amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved