Yonif Para Raider 501 akan Dikirim untuk Libas KKB Papua, Asops Jenderal Andika Perkasa Cek Kesiapan
Pasukan Yonif Para Raider 501 Kostrad akan segera dikirim ke Papua untuk melibas KKB Papua. Asops Jenderal Andika Perkasa Cek Kesiapannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Pasukan Yonif Para Raider 501 Kostrad akan segera dikirim ke Papua untuk melibas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Asisten Operasi (Asops) KASAD Jenderal Andika Perkasa, Mayjen TNI Surawahadi datang secara langsung untuk mengecek kesiapan mereka.
Diketahui sebelumnya, aksi brutal KKB Papua di bulan Januari 2021 ini menelan korban jiwa sejumlah prajurit TNI AD.
Baca juga: KKB Papua Semakin Merajalela Tewaskan 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Aparat Lebih Fokus ke ini
Baca juga: 4 FAKTA Pratu Dedi Hamdani Gugur Ditembak KKB 2 Bulan Jelang Menikah, Ratusan Warga Iringi Pemakaman
Setidaknya ada tiga anak buah Jenderal Andika Perkasa dari Yonif 400/BR yang gugur.
Melansir dari laman kostrad.mil.id, pasukan Yonif Para Raider 501 Kostrad akan segera dikirim untuk meredam aksi teror KKB Papua yang semakin menjadi-jadi.
Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto mendampingi Asops Kasad Mayjen TNI Surawahadi untuk mengecek secara langsung Kesiapan Operasi (Riksiapops) Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif Para Raider 501 Kostrad di wilayah Papua TA. 2021, bertempat di Mayonif Para Raider 501 Kostrad, Madiun. Selasa (26/1/2021).
Kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi diawali dengan menerima paparan dari Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) terkait rencana serta kesiapan prajurit dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan (Mobile) di wilayah Papua.
Dalam pemeriksaan kesiapan operasi tersebut, Asops Kasad memeriksa kesiapan personel maupun materiil yang akan dikerahkan oleh Yonif Para Raider 501 Kostrad.
Serta mengecek secara langsung penguasaan materi yang telah diperoleh prajurit Satgas selama pelaksanaan latihan pra tugas.
Dalam arahannya Asops Kasad mengatakan, bahwa tugas operasi yang akan diemban adalah tugas kehormatan dan sekaligus kepercayaan yang harus diemban oleh prajurit Yonif Para Raider 501 Kostrad.
Fokus utama dari tugas ini adalah untuk menetralisir aksi teror KKB Papua.
“Fokus dari tugas ini adalah untuk menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata yang telah menunjukkan niatnya memisahkan diri dari bingkai NKRI melalui berbagai aksi separatisme,” ujarnya.
Senada dengan Asops Kasad, Pangdivif 2 Kostrad mengungkapkan, tugas operasi adalah kehormatan, tidak semua prajurit mendapatkan kehormatan tugas operasi.
“Kalian adalah wakil dari negara Indonesia, jaga selalu kehormatan Satuan, kehormatan Kostrad, Angkatan Darat, serta TNI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
“Satukan niat, laksanakan tugas operasi ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia, jaga kepercayaan tersebut dengan senantiasa melakukan yang terbaik di daerah operasi, jaga marwah satuan Yonif Para Raider 501 Kostrad dan tunjukan bahwa prajurit Bajra Yudha adalah prajurit Kostrad sejati,” pungkas Mayjen TNI Tri Yuniarto.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya ada tiga anak buah Jenderal Andika Perkasa dari Yonif 400/BR yang gugur ditembak KKB Papua.
Mereka adalah Prada Agus Kurniawan, Pratu Roy Vebrianto, dan Pratu Dedi Hamdani.
Berikut daftar prajurit Yonif 400/BR yan gugur ditembak KKB Papua.
Baca juga: Profil dan Biodata Letjen TNI Ali Hamdan Bogra, Koorsahli Jenderal Andika Perkasa yang Baru Dimutasi
Baca juga: Daftar Mutasi TNI Terbaru: 30 Perwira Tinggi TNI AD Digeser, Ada Koorsahli Jenderal Andika Perkasa
KKB Papua menembak mati salah satu anak buah Jenderal Andika Perkasa, Prada Agus Kurniawan.
Melansir dari Antara, terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB Papua di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (10/1/2021).
Dalam kontak senjata tersebut, gugur seorang anggota Yonif 400/BR bernama Prada Agus Kurniawan.
Dandrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan kepada ANTARA, Minggu sore, membenarkan adanya insiden kontak tembak hingga menyebabkan meninggalnya seorang prajurit TNI.
"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT.
Korban terkena tembakan di bagian punggung" kata Iwan Setiawan yang dihubungi dari Jayapura.
Ia menjelaskan bahwa korban bertugas di Pos Titigi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.
Kondisi alamnya yang bergunung-gunung.
Jenazah korban sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.
Ketika ditanya tentang situasi di Titigi, Dandrem 173 yang wilayahnya membawahi Kabupaten Intan Jaya mengatakan bahwa saat ini anggota TNI bersiaga.
Yonif 400/BR juga telah mengerahkan personelnya untuk memburu KKB Papua.
"Pengejaran masih dilakukan oleh personel dari Yonif 400/BR" kata Brigjen TNI Iwan Setiawan.
2. Pratu Roy Vebrianto

Pratu Roy Vebrianto gugur setelah terlibat kontak tembak dengan KKB Papua di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021) pagi.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ditembak KKB, Dua Prajurit TNI Gugur ketika Dievakuasi ke Timika'
"Dua korban penembakan KKB Papua meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.
Suriastawa menjelaskan, Pratu Roy gugur setelah KKB Papua memberondong peluru secara membabi buta.
Peristiwa penembakan itu terjadi ketika Pratu Roy baru melaksanakan salat subuh.
Sementara, Pratu Dedi Hamdani meninggal saat melakukan pengejaran KKB Papua.
Pratu Dedi mengejar KKB Papua setelah Pos Titigi menjadi sasaran penembakan.
"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.
Sebelumnya, pihak TNI melaporkan kontak tembak TNI dan KKB Papua berlangsung pada Jumat pagi.
Baku tembak berlangsung hingga Jumat siang.
Kedua prajurit yang gugur itu merupakan anggota Yonif 400/BR yang sedang bertugas di Intan Jaya.
Dandim 1705/Nabire Letkol Benny Wahyudi menjelaskan, ini bukan kali pertama Pos TNI Titigi diserang KKB Papua.
Insiden serupa juga terjadi pada 10 Januari lalu.
Akibat penyerangan itu, Pratu Agus Kurniawan gugur.
"Ini lokasi yang sama dengan lokasi tewasnya Pratu Agus Kurniawan. Koramil sekarang Siaga, tingkatkan kewaspadaan," kata Benny.
Menurut Benny, KKB Papua pimpinan Sabinus Waker diduga menjadi dalang di balik penyerangan kali ini.
Kelompok itu juga diduga dalang di balik penyerangan pada 10 Januari.
"Mereka menyerang sejak jam 07.00 WIT, ini masih kelompok yang sama (kelompok Sabinus Waker)," kata dia.(*)