Ratusan Brimob Polda Sumbar Siap Hadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021, Sudah Digembleng 1 Bulan

Ratusan personel Brimob Polda Sumatera Barat (Sumbar) sudah siap menghadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021.

Istimewa/Antara
Ratusan Brimob Polda Sumbar Siap Hadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021 

Setelah cuaca membaik, pesawat tersebut dijadwalkan kembali terbang ke Intan Jaya pada pukul 09.40 WIT.

Namun menurut Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat itu terjadi penumpukan penumpang.

Para penumpang rebutan kursi penerbangan.

Menurut Suriastawa, saat itu KKB Papua memprovokasi sehingga massa membakar pesawat.

"Memang betul terjadi pembakaran terhadap pesawat seri PK MAK sesuai yang diberitakan base manager MAF Nabire, bahwa massa yang ditunggangi KKB Papua melakukan tindakan brutal," kata Suriastawa melalui pesan singkat, Kamis (7/1/2021).

"Tapi, terjadi penumpukan penumpang yang akhirnya rebutan kursi, di situ KKB Papua melakukan provokasi sampai akhirnya mereka membakar pesawat," kata dia.

Menurutnya aksi tersebut adalah tindak lanjut dari pernyataan KKB Papua yang mengancam setiap penerbangan sipil yang ada di wilayah Papua maupun Papua Barat.

"Aksinya dimulai dengan dilakukan penembakan terhadap beberapa pesawat sipil termasuk beberapa hari yang lalu dilakukan penembakan terhadap pesawat helikopter PT Freeport Indonesia dan saat ini dilakukan pembakaran pesawat MAF."

"Dihimbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh keberingasan KKB Papua, tetap tenang dan bantu pemerintah untuk membangun Papua dan Papua Barat agar bisa maju dan sejahtera," tutur dia.

2. Bakar BTS Telkomsel

Lalu, KKB Papua membakar dua fasilitas base transceiver station (BTS) di Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (7/1/2021).

Akibatnya, jaringan Telkom maupun provider Telkomsel di wilayah tersebut putus.

Hal ini disampaikan Kepala Polres Puncak, Ajun Komisaris Besar Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin (11/1/2021).

Dicky mengatakan, dua fasilitas BTS yang dibakar KKB Papua berada di dua lokasi yakni, BTS 4 yang terletak di Distrik Omukia dan BTS 5 di wilayah Muara, Distrik Mabuggi.

"Berdasarkan dari hasil penyelidikan sementara dan informasi di lapangan, KKB Papua yang terlibat dalam aksi pembakaran dua BTS tersebut.

Namun, kami belum kelompok manakah yang terlibat di balik aksi ini," papar Dicky, dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'KKB Bakar Fasilitas Palapa Ring di Kabupaten Puncak'

"Aksi pembakaran dua BTS ini mengakibatkan jaringan 4G Telkom Ilaga terputus serta link Palapa Ring Timur dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Ilaga, Puncak hingga Mulia, Puncak Jaya Terputus," ungkap Dicky.

Ia menambahkan, jajaran Polres Puncak telah diterjunkan ke sekitar lokasi kejadian.

"Tujuannya untuk mengejar para pelaku yang terlibat dalam aksi pembakaran dua BTS, " tuturnya.

Bupati Puncak Willem Wandik mengaku, dirinya sangat sedih saat mendapatkan informasi fasilitas dua BTS dibakar.

Hal ini menyebabkan masa depan anak-anak Puncak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui layanan internet terhambat.

"Kami berjuang selama bertahun-tahun agar fasilitas tersebut bisa hadir di Puncak.

Ternyata ada pihak yang dengan mudah membakar fasilitas tersebut," tuturnya.

Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas  menyesalkan pembakaran fasilitas dua BTS di Kabupaten Puncak Hal ini menyebabkan masyarakat tidak dapat lagi mendapat pelayanan telekomunikasi.

"Untuk membangun saja sudah susah karena medannya dan rawan gangguan keamanan.

Seharusnya seluruh pihak di  Puncak melindungi fasilitas tersebut, " tutur Yan.

3. Tembak mati anak buah Jenderal Andika Perkasa

Setelah membakar BTS Telkomsel, KKB Papua juga menembak mati salah satu anak buah Jenderal Andika Perkasa, Prada Agus Kurniawan.

Melansir dari Antara, terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB Papua di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (10/1/2021).

Dalam kontak senjata tersebut, gugur seorang anggota Yonif 400/BR bernama Prada Agus Kurniawan.

Dandrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan kepada ANTARA, Minggu sore, membenarkan adanya insiden kontak tembak hingga menyebabkan meninggalnya seorang prajurit TNI.

"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT.

Korban terkena tembakan di bagian punggung" kata Iwan Setiawan yang dihubungi dari Jayapura.

Ia menjelaskan bahwa korban bertugas di Pos Titigi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.

Kondisi alamnya yang bergunung-gunung.

Jenazah korban sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.

Ketika ditanya tentang situasi di Titigi, Dandrem 173 yang wilayahnya membawahi Kabupaten Intan Jaya mengatakan bahwa saat ini anggota TNI bersiaga.

Yonif 400/BR juga telah mengerahkan personelnya untuk memburu KKB Papua.

"Pengejaran masih dilakukan oleh personel dari Yonif 400/BR" kata Brigjen TNI Iwan Setiawan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved