Ratusan Brimob Polda Sumbar Siap Hadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021, Sudah Digembleng 1 Bulan
Ratusan personel Brimob Polda Sumatera Barat (Sumbar) sudah siap menghadapi KKB Papua dalam Operasi Amole 2021.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Ratusan personel Brimob Polda Sumatera Barat ( Sumbar) sudah siap menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Mereka sudah digembleng selama 1 bulan untuk menjalankan operasi Amole 2021, yang bertujuan untuk mengamankan PT Freeport Indonesia dari gangguang KKB Papua.
Melansir dari Antara, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto hadir dalam acara pelepasan ratusan persoel Brimob tersebut di halaman Mako Satbrimob Polda Sumbar di Padang, Senin (18/1/2021).
Baca juga: 450 Prajurit Batalyon 122/Tombak Sakti akan Hadapi KKB Papua, ini Daftar Terbaru Aksi Keji OPM
Baca juga: Daftar Terbaru Aksi Keji KKB Papua: Tembak Anak Buah Jenderal Andika Perkasa dan Bakar BTS Telkomsel
Toni menjelaskan poin utama rencana strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas investasi pemerintah sehingga perlu melakukan pengamanan yang bertujuan memelihara stabilitas ekonomi.
"Berbagai potensi ancaman berupa penjarahan, pencurian, pengrusakan dan penyerangan pos pengamanan oleh KKB Papua dan kondisi geografis yang ekstrem akan menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh personel yang terlibat dalam satuan tugas pengamanan" ujar Toni.
Toni juga mengatakan sebelum ke Papua, personel ini akan digembleng selama satu bulan ke depan seluruh personel yang terlibat akan melaksanakan Latpraops di Satlat Korbrimob Polri Cikeas.
"Laksanakan latihan tersebut dengan serius dan sungguh - sungguh" katanya.
Toni berharap setelah latihan seluruh personel dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, sehingga ada kesamaan persepsi dalam bertindak di lapangan.
Operasi Amole 2021 ini akan dilaksanakan selama enam bulan dan seluruh personel perlu menjaga nama baik Satbrimob Polda Sumbar dan dapat bahu - membahu menciptakan iklim kamtibmas yang kondusif di tempat saudara melaksanakan tugas.
"Saya berharap dengan kehadiran saudara yang tergabung dalam Satgas Amole 2021 di wilayah hukum Polda Papua nantinya betul - betul dapat membawa manfaat terhadap masyarakat dan juga kelangsungan iklim produktifitas PT Freeport Indonesia," ujarnya.
Ia meminta agar personel memelihara kewaspadaan dimana pun berada serta mampu bertindak bijak dalam menghadapi berbagai persoalan yang terjadi di wilayah penugasan.
Selain itu ia juga meminta Dansatbrimob Polda Sumbar beserta jajaran dapat memberikan perhatian kepada keluarga anggota yang melaksanakan tugas BKO, sehingga para anggota nantinya dapat fokus melaksanakan tugas tanpa adanya gangguan fikiran.
450 Prajurit Batalyon 122/Tombak Sakti akan Hadapi KKB Papua
Sebelumnya, sebanyak 450 Prajurit Batalyon 122/Tombak Sakti akan segera menghadapi KKB Papua.
Mereka sudah diberangkatkan ke Papua sejak Rabu (13/1/2021).
Sementara itu, aksi keji KKB Papua dari OPM semakin merajalela baru-baru ini.
Daftar terbaru aksi keji KKB Papua bisa dilihat di akhir artikel ini.
Melansir dari Tribratanews.polri.go.id, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menghadiri pemberangkatkan 450 prajurit Batalyon 122/Tombak Sakti yang akan melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG) Sektor Selatan Tahun 2021.
Dalam sambutannya, Kapolda mengatakan kepada seluruh prajurit TNI yang melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG) Sektor Selatan untuk tetap waspada.
“Ingat di Papua masih terjadi adanya pandemi malaria.
Sehingga kepada prajurit untuk tetap selalu menjaga kesehatan selama menjalankan tugas,” ungkap Kapolda, Rabu (13/1/2021).
Kapolda juga mengimbau, setibanya di Papua agar para prajurit selalu meningkatkan kewaspadaan selama bertugas di perbatasan Indonesia.
Hal itu bertujuan agar tidak menjadi korban dalam menjalankan operasi pengamanan menghadapi KKB Papua.
“Tetap tingkatkan kewaspadaan, jaga sinerigitas dengan satuan2 lainnya, TNI-Polri sebagai benteng terakhir penjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.
Dalam pemberangkatan prajurit TNI ke Papua itu turut hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin bersama para PJU Kodam I/BB serta jajaran Polda Sumut.
Melansir dari Wikipedia, Batalyon 122/Tombak Sakti (Yonif 121/TS) adalah salah satu Batalyon infanteri di bawah komando Brigade Infanteri 7/Rimba Raya sejak 12 April 2007, bersamaan dengan diaktifkannya kembali Brigif 7/RR.
Sebelumnya Yonif/SMB berada di bawah komando Korem 022/Pantai Timur.
Batalyon ini dibentuk pada 5 November 1964.
Markas komando berkedudukan di Marehat, Kabupaten Deli Serdang, dengan Kompi B & C berkedudukan di Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Gerak Cepat Bantu Korban Gempa Mamuju, Kirim Logistik hingga Helikopter
Baca juga: Biodata Serda Maria Jacoba Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Berambut Bule, Kelahiran Papua
Daftar Terbaru Aksi Keji KKB Papua
Diketahui, KKB Papua baru-baru ini telah melakukan berbagai aksi keji seperti menembak mati anak buah Jenderal Andika Perkasa, Prada Agus Kurniawan.
Anggota Yonif 400/BR itu meninggal dalam kontak senjata dengan KKB Papua pada Minggu (10/1/2021).
Lalu, KKB Papua juga sempat membakar dua fasilitas base transceiver station (BTS) Telkomsel di Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (7/1/2021) lalu.
Akibatnya, jaringan Telkom maupun provider Telkomsel di wilayah tersebut putus.
Selain itu, KKB Papua juga memprovokasi massa hingga nekat membakar pesawat komersil di Nabire, Papua pada Rabu (6/1/2021).
Berikut daftar terbaru aksi keji KKB Papua yang dirangkum SURYA.co.id
1. Bakar pesawat komersil
Sebuah pesawat komersil dibakar massa di Nabire, Papua pada Rabu (6/1/2021), gara-gara dipicu provokasi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Peristiwa itu diawali dengan perebutan kursi lantaran sebelumnya terjadi penumpukan penumpang.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi Pembakaran Pesawat di Nabire Papua, Berawal dari Rebutan Kursi, KKB Lakukan Provokasi'
Adapun pesawat komersil itu milik PT MAF.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengungkapkan kronologi pembakaran pesawat PK MAK milik PT MAF di Intan Jawa tersebut terbang ke Intan Jaya pada pukul 06.00 WIT.
Setelah terbang beberapa menit, ternyata kondisi cuaca memburuk.
Pesawat tersebut kemudian terbang kembali ke Nabire.
Setelah cuaca membaik, pesawat tersebut dijadwalkan kembali terbang ke Intan Jaya pada pukul 09.40 WIT.
Namun menurut Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat itu terjadi penumpukan penumpang.
Para penumpang rebutan kursi penerbangan.
Menurut Suriastawa, saat itu KKB Papua memprovokasi sehingga massa membakar pesawat.
"Memang betul terjadi pembakaran terhadap pesawat seri PK MAK sesuai yang diberitakan base manager MAF Nabire, bahwa massa yang ditunggangi KKB Papua melakukan tindakan brutal," kata Suriastawa melalui pesan singkat, Kamis (7/1/2021).
"Tapi, terjadi penumpukan penumpang yang akhirnya rebutan kursi, di situ KKB Papua melakukan provokasi sampai akhirnya mereka membakar pesawat," kata dia.
Menurutnya aksi tersebut adalah tindak lanjut dari pernyataan KKB Papua yang mengancam setiap penerbangan sipil yang ada di wilayah Papua maupun Papua Barat.
"Aksinya dimulai dengan dilakukan penembakan terhadap beberapa pesawat sipil termasuk beberapa hari yang lalu dilakukan penembakan terhadap pesawat helikopter PT Freeport Indonesia dan saat ini dilakukan pembakaran pesawat MAF."
"Dihimbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh keberingasan KKB Papua, tetap tenang dan bantu pemerintah untuk membangun Papua dan Papua Barat agar bisa maju dan sejahtera," tutur dia.
2. Bakar BTS Telkomsel
Lalu, KKB Papua membakar dua fasilitas base transceiver station (BTS) di Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (7/1/2021).
Akibatnya, jaringan Telkom maupun provider Telkomsel di wilayah tersebut putus.
Hal ini disampaikan Kepala Polres Puncak, Ajun Komisaris Besar Dicky Hermansyah Saragih saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Senin (11/1/2021).
Dicky mengatakan, dua fasilitas BTS yang dibakar KKB Papua berada di dua lokasi yakni, BTS 4 yang terletak di Distrik Omukia dan BTS 5 di wilayah Muara, Distrik Mabuggi.
"Berdasarkan dari hasil penyelidikan sementara dan informasi di lapangan, KKB Papua yang terlibat dalam aksi pembakaran dua BTS tersebut.
Namun, kami belum kelompok manakah yang terlibat di balik aksi ini," papar Dicky, dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'KKB Bakar Fasilitas Palapa Ring di Kabupaten Puncak'
"Aksi pembakaran dua BTS ini mengakibatkan jaringan 4G Telkom Ilaga terputus serta link Palapa Ring Timur dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Ilaga, Puncak hingga Mulia, Puncak Jaya Terputus," ungkap Dicky.
Ia menambahkan, jajaran Polres Puncak telah diterjunkan ke sekitar lokasi kejadian.
"Tujuannya untuk mengejar para pelaku yang terlibat dalam aksi pembakaran dua BTS, " tuturnya.
Bupati Puncak Willem Wandik mengaku, dirinya sangat sedih saat mendapatkan informasi fasilitas dua BTS dibakar.
Hal ini menyebabkan masa depan anak-anak Puncak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui layanan internet terhambat.
"Kami berjuang selama bertahun-tahun agar fasilitas tersebut bisa hadir di Puncak.
Ternyata ada pihak yang dengan mudah membakar fasilitas tersebut," tuturnya.
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menyesalkan pembakaran fasilitas dua BTS di Kabupaten Puncak Hal ini menyebabkan masyarakat tidak dapat lagi mendapat pelayanan telekomunikasi.
"Untuk membangun saja sudah susah karena medannya dan rawan gangguan keamanan.
Seharusnya seluruh pihak di Puncak melindungi fasilitas tersebut, " tutur Yan.
3. Tembak mati anak buah Jenderal Andika Perkasa
Setelah membakar BTS Telkomsel, KKB Papua juga menembak mati salah satu anak buah Jenderal Andika Perkasa, Prada Agus Kurniawan.
Melansir dari Antara, terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB Papua di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (10/1/2021).
Dalam kontak senjata tersebut, gugur seorang anggota Yonif 400/BR bernama Prada Agus Kurniawan.
Dandrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan kepada ANTARA, Minggu sore, membenarkan adanya insiden kontak tembak hingga menyebabkan meninggalnya seorang prajurit TNI.
"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT.
Korban terkena tembakan di bagian punggung" kata Iwan Setiawan yang dihubungi dari Jayapura.
Ia menjelaskan bahwa korban bertugas di Pos Titigi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.
Kondisi alamnya yang bergunung-gunung.
Jenazah korban sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.
Ketika ditanya tentang situasi di Titigi, Dandrem 173 yang wilayahnya membawahi Kabupaten Intan Jaya mengatakan bahwa saat ini anggota TNI bersiaga.
Yonif 400/BR juga telah mengerahkan personelnya untuk memburu KKB Papua.
"Pengejaran masih dilakukan oleh personel dari Yonif 400/BR" kata Brigjen TNI Iwan Setiawan.(*)