Bursa Calon Kapolri
Soal Calon Kapolri, PDIP: Konon Menguat ke Komjen Listyo Sigit Prabowo. Ini Biodatanya
Santer dikabarkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Komjen Listyo Sigit Prabowo bakal menjadi calon kuat Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.
4. Tangkap Djoko Tjandra
Keberhasilan menangkap buronan kelas kakap Djoko Tjandra menjadi catatan penting dalam perjalanan karier Listyo Sigit.
Listyo Sigit menjemput langsung Djoko Tjandra memakai pesawat jet khusus dari Malaysia ke Indonesia.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews saat itu, Listyo Sigit tampak turun bersama Djoko Tjandra dengan pesawat khusus berwarna putih di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis malam.
Jenderal bintang tiga itu ditemani juga bersama pejabat utama polri.
"Kami kembali dari Malaysia. Ini juga merupakan jawaban dari beberapa pertanyaan selama beberapa minggu ini dari masyarakat terkait dengan peristiwa Djoko Tjandra yang terjadi di Indonesia," kata Listyo.
Listyo mengatakan, pihaknya menjemput Djoko Tjandra dari Malaysia pada Kamis (30/7/2020) sore.
Sebelumnya, Djoko Tjandra telah diamankan terlebih dahulu oleh polisi Diraja Malaysia dengan bekerja sama dengan polisi Indonesia.
Dia mengatakan, penangkapan itu sekaligus sebagai upaya polri untuk menuntaskan kasus tersebut.
Sebaliknya, kata dia, kasus tersebut menjadi fokus Presiden Jokowi.
"Bapak Presiden memerintahkan untuk mencari keberadaan Djoko Tjandra di manapun berada dan segera untuk dituntaskan."
"Sehingga semua menjadi jelas atas perintah tersebut, maka Pak Kapolri bentuk tim khusus yang kemudian secara intensif cari keberadaan," katanya.
5. Dinilai Layak jadi Kapolri
Atas keberhasilannya menangkap Djoko Tjandra, Listyo Sigit dinilai layak menjadi Kapolri untuk menggantikan Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.
Demikian disampaikan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau MAKI, Boyamin Saiman dalam wawancara dengan Kompas TV pada Kamis (30/7/2020) malam.
"Saya mengatakan dia (Kabareskrim) layak menjadi Kapolri," kata Boyamin Saiman.
Boyamin menjelaskan, kasus pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan pejabat di Bareskrim disebut-sebut untuk menghantam Kabareskrim karena persaingan untuk jabatan Kapolri.
Karena kasus tersebut, Listyo Sigit dianggap tak layak menjabat Kapolri karena dinilai gagal mengantisipasi bawahannya yang turut bermain membantu buronan.
Namun, hal tersebut nyatanya dijawab dengan keberaniannya yang menetapkan anak buahnya di Bareskrim, yakni Brigjen Prasetijo Utomo sebagai tersangka karena terlibat membantu pelarian Djoko Tjandra.
Selain itu, menurut Boyamin, Kabareskrim dianggap sudah lulus ujian karena berhasil menangkap Djoko Tjandra, yang sudah 11 tahun melarikan diri.
"Saya fair saja, jika kasus ini dijadikan untuk menghantam Kabareskrim jadi Kapolri, saya mengatakan sebaliknya, dia layak jadi Kapolri," ujar Boyamin.
Masih dalam wawancara bersama KompasTV, Boyamin juga menyebut Listyo Sigit telah memenangi sebuah taruhan.
Boyamin mengatakan, Listyo Sigit merasa jengkel terkait kasus pelarian Djoko Tjandra.
Sampai-sampai dia bertaruh dengan orang lain untuk bisa menangkap Djoko Tjandra atau tidak.
"Ada informasi dari teman-teman kepolisian, Kabareskrim itu saking jengkelnya bertaruh dengan orang lain untuk bisa menangkap atau tidak, itu berarti jengkel betul," kata Boyamin.
Pada Kamis (30/7/2020), Kabareskrim Listyo Sigit akhirnya berrhasil membuktikan, bisa menangkap Djoko Tjandra di Malaysia dengan bantuan polisi setempat.
"Ini menunjukkan tekadnya untuk mengobati rasa sakit kita, rasa malu kita. Ini artinya dia (Kabareskrim) menang taruhan," tutur Boyamin.
Kompolnas serahkan 5 nama
Sementara itu, Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) merilis siapa saja nama jenderal yang diajukan sebagai calon Kapolri.
Total, ada lima nama yang diajukan Kompolnas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pengganti Idham Azis yang akan pensiun.
Kelimanya adalah Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono; Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar; dan Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dua nama terakhir adalah Kalemdiklat, Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kabaharkam, Komjen Pol Agus Andrianto.
Salah satu yang menjadi sorotan dan kerap disebut-sebut sebagai calon Kapolri adalah Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Nama Listyo Sigit mencuat setelah ikut menangkap buronan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra pada Kamis (30/7/2020) malam.
Bahkan Listyo Sigit menjemput langsung si buronan ini dari Malaysia ke Indonesia.
Nama Listyo Sigit memang tidak terlalu asing di institusi Porli lantaran sebelum menjadi Kabareskrim, ia pernah menjabat sebagai ajudan Jokowi.
Saat menjabat sebagai Kabareskrim, Listyo Sigit langsung mendapatkan tugas menuntaskan kasus penyerangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Listyo Sigit, Kabareskrim yang Diajukan jadi Calon Kapolri: Mantan Ajudan Jokowi