Berita Surabaya

Kisah Pabrik Tahu Tertua Kota Surabaya, Bertahan di Tengah Pandemi dan Harga Kedelai yang Meroket

UD Sumber Kencana menjadi pabrik tahu tertua yang di Kota Surabaya, karena berdiri sejak tahun 1952.

surya.co.id/ahmad zaimul haq
Karyawan pabrik tahu UD Sumber Kencana Kota Surabaya saat mengolah kedelai untuk dijadikan tahu, Senin (4/1/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Di tengah pandemi covid-19, pabrik tahu UD Sumber Kencana Kota Surabaya mampu bertahan dan terus melakukan produksi.

Bahkan, di tengah naiknya harga kedelai awal tahun 2021 yang membuat banyak produsen tahu dan tempe di Jatim berhenti beroperasi sementara, UD Sumber Kencana masih eksis dan terus beroperasi.

UD Sumber Kencana menjadi pabrik tahu tertua yang di Kota Surabaya, karena berdiri sejak tahun 1952.

Hal tersebut dituturkan Riani, pemilik sekaligus pengelola pabrik tahu UD Sumber Kencana, Riani.

"Pabrik ini telah berusia 68 tahun, didirikan mertua saya Go Loe Tjiauw pada 1952," ujar Riani, yang dikenal pedagang tahu Surabaya sebagai Mami Tahu, Senin (4/1/21) di Surabaya.

Sepeninggal sang mertua, pabrik kemudian diteruskan suaminya, yang merupakan anak dari Go Loe Tjiauw, yakni Go Sin Hwa.

Kemudian setelah suaminya berpulang, pabrik diteruskan olehnya.

Baca juga: Harga Kedelai Impor Naik, Produsen Tahu di Kabupaten Kediri Pilih Kurangi Produksinya

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Pelaku Industri Tahu di Trenggalek Pilih Mengecilkan Ukuran

Baca juga: Awal Tahun 2021, Harga Cabai Rawit Merangkak Naik di Kabupaten Tuban, Tembus Rp 75 Ribu/Kg

Diakui Riani, adanya pandemi covid-19 di Indonesia membuat pabriknya yang masih beroperasi dengan mengandalkan mesin lama cukup berdampak negatif.

Mulai penurunan omset yang berdampak pada pengurangan karyawan hingga menurunkan jumlah produksi tahu dilakukan sepanjang tahun 2020.

Hal itu dilakukan agar pabriknya tetap mampu bertahan setelah dihantam melemahnya ekonomi negara karena covid-19.

Kata Riani, untuk menguatkan pondasi keuangan pabriknya, selama tahun 2020, dirinya tak hanya menjual tahu.

Ia juga menjual ampas kedelai saat proses pembuatan tahu kepada orang yang memerlukan.

"Itu dilakukan agar pabrik ini mampu bertahan dan hal ini terbukti sukses, karena tahun 2021 ini faktanya kami masih terus beroperasi," ungkap Riani.

Disinggung perihal naiknya harga kedelai sejak tiga hari yang lalu, Riani mengatakan suka tidak suka harus tetap beroperasi.

Keputusan Riani untuk tetap mengoperasikan UD Sumber Kencana saat banyaknya para produsen tahu dan tempe lainnya yang berhenti sementara karena meroketnya harga kedelai pun membuahkan hasil positif.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved