Sosok 3 Jenderal (purn) yang Tumbang di Pilkada 2020 Sesuai Hasil Quick Count, Satu Brigjen Unggul

Inilah 3 jenderal (purn) yang tumbang di pilkada 2020 berdasarkan perhitungan cepat (quick count) lembaga survei. Satu di pilkada Surabaya.

Editor: Musahadah
tribun video
Ilustrasi polisi. Ada 3 jenderal (purn) yang tumbang di pilkada 2020 berdasarkan perhitungan cepat (quick count) lembaga survei.  

SURYA.CO.ID - Inilah 3 jenderal (purn) yang tumbang di pilkada 2020 berdasarkan perhitungan cepat (quick count) lembaga survei. 

Itu berarti, hanya ada satu jenderal (purn) yang unggul di pilkada 2020. 

Seperti diketahui, pada pilkada 2020 ini, ada empat jenderal bintang dua (inspektur jenderal/Irjen) dan bintang satu (brigadir jenderal polisi) dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menjadi kandidat.

Keempat jenderal yang telah mengajukan pengunduran diri dari anggota Polri tersebut, tiga berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan satu jenderal berlaga di pemilihan tingkat wali kota. 

Tiga di antara jenderal polisi itu adalah mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan satu di antaranya perwira tinggi di Bareskrim Polri.

Baca juga: 4 Insiden Pilkada 2020: Cabup Meninggal Positif Covid-19 hingga Kotak Suara Dirampas, Brimob Terluka

Baca juga: UPDATE Hasil Pilkada Sidoarjo 2020: Muhdlor-Subandi dan BHS-Taufiqulbar Klaim Menang, Ini Datanya!

Berikut data 4 jenderal polisi dan perolehan suara mereka berdasarkan hasil hitung cepat.

1. Irjen Purn Mahfud Arifin

Calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin didampingi Calon Wakil Walikota, Mujiaman memberikan pernyataan seusai melihat hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, Rabu (9/12/2020).
Calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin didampingi Calon Wakil Walikota, Mujiaman memberikan pernyataan seusai melihat hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei, Rabu (9/12/2020). (surya.co.id/sugiharto)

Irjen Purn Mahfud Arifin berpasangan dengan Mujiaman dan maju sebagai calon wali kotaa di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Mahfud Arifin yang lahir di Surabaya, 6 September 1960 adalah mantan Kapolda Jawa Timur periode 12 Desember 2016-13 Agustus 2018. 

Ia juga pernah menjadi Kapolda di Maluku Utara dan Kalimantan Selatan. 

Sebelum terjun di dunia politik, jabatan terakhir Mahfud Arifin adalah Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri.

Machfud adalah lulusan Akpol 1986 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) diusung delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem, serta didukung partai norparlemen yaitu Partai Perindo.

Pasangan  MAJU berhadapan dengan pasangan Eri Cahyadi – Armuji yang diusung PDI Perjuangan.  

Ternyata dukungan partai yang cukup besar, tidak cukup menjadi modal bagi sang jenderal untuk memenangi laga di kota yang pernah menjadi bagian dari daerah yang ia pimpin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved