Regional
Dua Wanita Tangguh Ini Korban Kesadisan Pria, Ayu Dimasukkan Karung, Fitri Dibuang ke Semak-semak
Dalam pembunuhan ini, pelaku sangat sadis. Kesadisan itu terlihat dengan patahnya tulang di sekitar dada korban. Akibat dipukul benda tumpul.
SURYA.CO.ID - Selama empat bulan terakhir (Agustus - November), ada dua wanita driver ojek online (Ojol) dibunuh secara sadis.
Pembunuhan pertama, menimpa Fitri Yanti (45) mayatnya dibuang ke semak-semak Jalan Mahoni Pasar II, Desa Bandar Klippa, Percutseituan, 30 Agustus 2020 lalu.
Terbaru, Ayu (27) jasadnya dimasukkan karung plastik di area Penginapan Dewi Residen II Kacangpedang, Pangkalpinang, Sabtu (14/11/2020).
Pembunuhan terhadap driver ojol wanita asal Pangkalpinang sudah mengeluarkan bau busuk.
Diduga pembantaian terhadap wanita itu sudah lebih dari tiga hari.
Baca juga: Ini Motif Dua Tersangka Penyebar Video Syur Mirip Gisel, Penyidik Jadwalkan Gisel Diperiksa 17 Besok
Baca juga: Pesta Seks di Penginapan 13 ABG Diamankan, Satu Wanita Sembunyi di Bawah Ranjang, Ayo Kamu Ketahuan
Baca juga: Hidup 2 ABG Gresik yang Membantai AAH Tak Tenang, Selalu Dihantui Korban, Namanya juga Dipanggil
Tulang Dada Patah
Dalam pembunuhan ini, pelaku sangat sadis. Kesadisan itu terlihat dengan patahnya tulang di sekitar dada korban.
Disinyalir patahnya tulang akibat pukulan benda tumpul yang cukup kuat.
Dalam peristiwa ini, seorang pria dikejar polisi.
Sejumlah tempat di Pulau Bangka telah ditelusuri, tapi jejak pria ini masih misterius.
Tim yang dipimpin Aipda Rudi Kiai, hingga Minggu (15/11/2020) dini
hari, mendatangi sejumlah wilayah di Pulau Bangka, namun usaha tim belum membuahkan hasil.
Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra, mengatakan pihaknya tidak berhenti untuk mengungkap kasus yang membuat geger Warga Kota Pangkalpinang.
"Untuk identitas pelaku sudah kami miliki, saat ini masih dalam pengejaran. Anggota sudah turun ke lapangan sampai tidak tidur semalam," kata Adi Putra, Minggu (15/11/2020) dilansir dari Bangkapos.com, petang tadi.
Foto Pelaku Berseliweran di Medsos
Terpisah, Kabag Ops Polres Pangkalpinang, AKP Johan Wahyudi pihaknya terus mengembangkan kasus.
"Polres Pangkalpinang yang dibackup Polda Babel, terus berupaya mengungkap kasus tersebut," kata AKP Johan Wahyudi.
Terkait foto terduga pelaku pembunuhan yang beredar di Media Sosial (Medsos), Facebook ataupun Grup WhatsApp ditebarkan oleh sejumlah masyarakat, tapi menurut Johan, itu bukan keterangan resmi pihak kepolisian.
"Yang jelas foto dan keterangan tersebut, bukan dari Polres Pangkalpinang," tegasnya.

Kapolres Pangkalpinang, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah, mengungkapkan mayat wanita itu diduga kuat sengaja dihabisi.
"Kami masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter di rumah sakit," tutur AKBP Tris Lesmana Zeviansyah seperti dikutip dari Bangkapos.com, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga: Kesadisan ABG Gresik, Kondisi Bernyawa AAH Dilempar ke Kubangan Bukit Jamur, Tangan dan Kaki Diikat
Baca juga: Jabatan Aktor Video Syur Puskesmas Curahnongko Dicopot, Dokter AM dan Bidan AY Menanti Hukuman
Baca juga: Dokter AM Kepala Puskesmas Curahnongko Jember Spesialis Penakluk Bidan, Keluarga Suami Amburadul
Baca juga: Sosok Dokter AM Dua Kali Selingkuhi Bidan di Puskesmas Curahnongko Jember, Wis Angel Tuturane
Setelah melakukan evakuasi dan olah TKP, Tim Opsal atau Tim Naga Polres Pangkalpinang langsung diterjunkan untuk mencari keberadaan pelaku.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra, menjelaskan penyidik sudah melakukan visum Ayu.
Jasad korban sudah dibawa ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita masih lakukan visum di rumah sakit umum, dugaan sementara, mayat tersebut meninggal sudah sekitar tiga hari lalu," kata AKP Adi Putra, Sabtu (14/11/2020)
Tim yang melakukan olah TKP, menemukan beberapa bercak darah di lantai kamar.
Bercak darah tersebut diambil sebagai sampel, untuk ditindaklanjuti.
Kutuk Tindakan Pelaku
Sementara itu, Unit Reaksi Cepat - Driver Online Pangkalpinang (URC-PGK) mengutuk keras pembunuhan terhadap Ayu (27).
"Intinya kami sesama driver ojol mengutuk keras tindakan pelaku yang biadab di luar kemanusiaan. Walaupun sampai saat ini motif pembunuhannya belum diketahui," Kata Ketua PLT URC-PGK, Revi Setiawan, Sabtu (14/11/2020).
Ini menjadi keprihatinan rekan-rekan sesama ojol. Rekan sesama ojol meminta pada pihak kepolisian mengusut tuntas dan segera menangkap pelakunya.
"Kami percaya polisi bertindak profesional, agar pelaku dijerat hukuman seberat-beratnya. Karena ini ada indikasi pembunuhan berencana dengan motif di luar kewajaran, apalagi penemuannya dalam karung," ungkap Revi.
Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini, ia akan menggelar aksi solidaritas untuk keluarga korban. Aksi itu akan mereka lakukan dengan turun ke jalan.
"Untuk waktu dan tempatnya masih kita bahas masih diskusikan, berencana untuk melakukan aksi dalam waktu dekat. Aksi solidaritas itu tergabung di tiga komunikasi ojol di Pangkalpinang, di antaranya URC-PGK, GDST, Garuda," ungkap Revi.
Niat Menikah Lagi, Suami Bunuh Istri
Masih ingat pembunuhan driver ojek online perempuan, Fitri Yanti (45) yang mayatnya ditemukan di semak-semak Jalan Mahoni Pasar II, Desa Bandar Klippa, Percutseituan, 30 Agustus 2020 lalu.
Ketika ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan. Lehernya nyaris putus setelah digorok suami sirinya, Fery Pasaribu.
Baca juga: Video Syur Dokter vs Bidan di Rumah Dinas Puskesmas Curahnongko Jember Direkam Pakai Tangan Kiri
Baca juga: Kebacut, Dokter dengan Bidan Cantik Hubungan Badan di Rumah Dinas Puskesmas, Wanita Pakai Baju Kheki
Baca juga: Rumah Dinas di Puskesmas Curahnongko Jember Dipakai Selingkuh, Artisnya Diduga Dokter dan Bidan
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, sebelum korban dibantai, pelaku mengajak korban makan malam. Namun dalam perjalanan, sang suami menghentikan motor lalu menghabisi istrinya di tepi jalan.
Berikut penjelasan kapolres dari hasil pemeriksaan tersangka Fery Pasaribu setelah ditangkap.
Awalnya pada 29 Agustus tersangka menghubungi korban sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku mengajak ketemuan dan mengajak makan malam.

Korban dan tersangka berboncengan ke suatu tempat. Di suatu perumahan korban melihat bahwa ada benda yang menonjol di depan pakaian tersangka.
Korban menanyakan apa yang ada di dalam pakaian?
Dijawab korban, jika itu pisau.
Lalu korban mengatakan, Bunuh saja saya. Biar aku nggak minta nafkah lagi sama kau. Seketika itu tersangka langsung mengambil pisau langsung menggorok leher korban.
"Korban langsung dibunuh di TKP yang di pinggir jalan itu. Tepatnya di Jalan Tambak Rejo Pasar II Tembung, Kecamatan Percutseituan," kata Kombes Riko, Jumat (25/9/2020).
Tersangka Fery ditangkap di tempat persembunyiannya.
“Tersangka ditangkap ketika sembunyi di rumah kerabatnya,” Kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja.
Ditendang
Rupanya kedatangan tersangka Fery ke Polrestabes Medan, Kamis (24/9/2020) sudah disanggong keluarga korban.
Begitu datang, tersangka langsung disambut oleh keluarga korban. Dalam pemberitaan Tribun Medan, pria yang merupakan suami siri korban dibawa dalam kondisi tangan diborgol dan mengenakan baju oranye tahanan.
Pihak keluarga korban yang melihat kedatangan pelaku di Mapolrestabes Medan langsung meluapkan amarahnya.
Pelaku langsung disambut kejutan oleh pihak keluarga berupa tendangan yang mengarah ke bagian perut Fery Pasaribu.
Pelaku yang mendapat serangan mendadak, langsung lari menghindari amukan keluarga Fitri Yanti.
Keluarga korban juga melontarkan kata-kata kasar terhadap pelaku.
Melihat situasi tak kondusif, pihak kepolisian langsung membawa pelaku ke ruangan.
Berharap Dihukum Mati
Anak pertama korban, Rani (23) berharap penegak hukum mengukum setimpal kepada pria yang membunuh ibunya.
Rani tampak menangis melihat wajah pelaku dan foto ibunya yang dipajang.
Rani yang mengenakan kerudung merah ini minta agar pelaku dihukum mati.
Ia pun meminta semua yang terlibat dalam kejadian pembunuhan ibunya diproses.
"Kami ingin dihukum mati, saya juga ingin supaya keluarganya diproses, mereka membantu eksekusi mama.
Pokoknya kami percaya bahwa keluarganya bantu, anak istri keluarga membantu eksekusi mama, semua sama.
Eksekusi ini kami yakin tidak sendiri, dia mengaku sendiri, tapi kami merasa ada teman-temanya," ucapnya di lokasi.
Rani menyebutkan bahwa dirinya terakhir berhubungan dengan ibunya pada hari Jumat, satu hari sebelum kejadian.
Saat itu, Fitri Yanti memberikan pesan kepada Rani untuk menjaga adik-adiknya.
"Saya di Pekanbaru, pas hari Jumat saya video call, dia pengen buka kedai di Pajak Halat. Saya bilang nanti terjadi sesuatu, keluarga mereka ngajar mamak lagi.
Katanya gak apa-apa, ini demi anak cucu. Di rumah, ada adek saya, nenek sama cucu. Tapi pas hari Sabtu itu kasih pesan jaga cucu, jaga nenek," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa saat kejadian ibunya permisi untuk bertemu dengan orang.
"Dibilangnya sama adek disuruh cepat pulang supaya kerja hari Minggunya. Pas di hari Sabtu itu permisi mau jumpai kawannya," ungkapnya.
Fitri Yanti yang ditemukan warga tergeletak di semak belukar yang berlokasi di Jalan Mahoni Pasar II Tembung, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percutseituan, Minggu (30/8/2020) lalu itu sempat menitipkan pesan terakhir.
Saat ditemukan, jasad wanita yang tinggal di Jalan Bromo, Gang Bahagia, Kecamatan Medan Denai ini dalam posisi telungkup di antara semak-semak.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa gelang, cincin, dan sepasang sendal jepit.
Perwakilan keluarga Fitri, Ramadius menceritakan, korban sempat menitip pesan kepada anaknya.
Sebelum ditemukan meninggal, korban keluar dari rumah orang tuanya di Jalan Bromo Gg Bahagia sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, korban pergi seorang diri mengendarai sepeda motor jenis matic Sabtu (29/8/2020) malam.
Tak lama kemudian, anak korban menghubungi Fitri untuk menanyakan keberadaannya.
Panggilan seluler sang anak pun di jawab oleh korban.
Saat itu, korban menjawab jika dirinya sedang bersama temannya.
"Mamak di Tembung sama kawan. Jaga anak-anak (cucu korban)," kata Ramadius saat menirukan ucapan anak korban yang laki-laki saat berkomunikasi dengan ibunya.
Sekitar pukul 22.00 WIB, korban masih komunikasi via telepon dengan anaknya.
“Bahkan korban berpesan kepada anaknya agar jaga anak-anak (cucu korban)," ungkapnya.
Namun, korban kemudian tidak bisa dihubungi sehingga membuat keluarga khawatir.
Pihak keluarga korban pun kemudian mencari keberadaan Fitri pada malam tersebut.
Namun upaya yang dilakukan keluarga Fitri tak membuahkan hasil.
Keesokan harinya keluarga kaget mendapat kabar jika Fitri ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Malam itu keluarga terus mencari korban hingga akhirnya mendapat kabar bahwa korban ditemukan warga telah tewas di Pasar II, kawasan Tembung," katanya.

Kapolsek Percutseituan, AKP Ricky Pripurna Atmaja, di Mapolrestabes Medan, menjelaskan korban dihabisi diduga terkait masalah asmara antara suaminya berinisial FP dengan wanita lain.
Jasad Fitri Yanti ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni Pasar II, Desa Bandar Klippa, Percutseituan pada 30 Agustus 2020.
"Kita duga motifnya karena asmara," tutur Kapolsek Percutseituan, AKP Ricky Pripurna Atmaja, Kamis (3/9/2020) di Mapolrestabes Medan.
Baca juga: Sosok Akbar Bocah Pemulung Viral Bikin Syekh Ali Jaber Terpikat, Kemana-mana Bawa Al Quran
Baca juga: Syekh Ali Jaber Terpesona Akbar Pemulung Viral, Diajak Umrah dan Disiapkan Jadi Imam Besar Indonesia
Pelaku FP berniat untuk menikah lagi dengan perempuan lain.
Untuk memuluskan rencananya tersebut, FP pun tega menghabisi nyawa istrinya.
"Karena pelaku ini mau minta menikah lagi sama perempuan lain," ungkapnya.
Minta Nikah Lagi
AKP Ricky menyebutkan, terduga pelaku adalah suami siri dari korban.
"Kita duga itu suami sirinya korban, inisialnya FP. Sedangkan, korban dengan suami sahnya sudah cerai," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa pelaku FP juga telah memiliki istri sah.
"Terduga pelaku ini juga sudah punya istri sah," tuturnya.
Hingga kini polisi masih mengejar pelaku hingga ke luar kota.
Sebagaimana diketahui warga, FP dan korban sudah 3 tahun berumah tangga.
Namun, dari hubungan keduanya belum dikaruniai anak.
Tapi korban dari suami pertama mempunyai tiga anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan yang sudah dewasa.
Bahkan, anak korban yang laki-laki sudah berumah tangga dan mempunyai anak.
Keterangan keluarga korban, disebutkan bahwa Fitri selama empat bulan terakhir tinggal bersama orangtuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia.
Pasalnya, korban sering bertengkar dengan suami sirinya, FP.
Selama ini korban dan FP tinggal di Pasar V Tembung.
Karena sering bertengkar dengan suaminya, makanya korban kembali ke rumah orang tuanya.
Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com
dengan judul Pria Misterius Diduga Eksekutor Mayat Dalam Karung, Wajah Terpampang di Medsos, Begini Kata Polisi
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Teriakan Istri Siri Sebelum Dibunuh Suami: Bunuh Saja Biar Aku Enggak Minta Nafkah Lagi