Rabu Wekasan 14 Oktober 2020 Dipercaya Akan Turun Musibah, Ini Amalan Supaya Selamat
Rebo Wekasan atau sebutan lain Rabu Wekasan dan Rabu Pamungkas, adalah hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Tahun 2020 jatuh pada 14 September.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Pipit | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan adalah Rabu Pamungkas atau hari Rabu terkahir di bulan Safar, menurut kalender lunar Jawa.
Bulan Safar adalah bulan ke dua dalam penanggalan Hijriyah.
Rebo Wekasan 2020 bulan Safar 1442 H, jatuh pada tanggal 14 Oktober 2020.
Konon Rebo Wekasan dipercaya sebagai waktu turunnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.
Pada Rabo Wekasan biasanya terdapat rangkaian Upacara Adat Safaran yang nanti akan berakhir di Jumat Kliwon bulan Maulid (Mulud).
Catatan dalam adat Kejawen hari pasaran dan neptu sangat penting demi keselamatan dan berkah dari acara, kecuali pada hari ini.
Tentang kebenarannya, Buya Yahya pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, Cirebon dalam ceramahnya, menjelaskan jika datangnya penyakit dan marabahaya itu dari Allah SWT.
Sementara waktu turunnya hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Hal tersebut senada dengan penjelasan hadist rasul berikut.
Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah, "Tidak ada penyakit menular (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Larilah dari penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa" (HR Bukhari, 5387 dan Muslim, 2220).
Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir arat Rebo Wekasan ini.
Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?
“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad Melansir tribun-timur.com dengan judul Besok, Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir, Apa itu? ini Hukumnya Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS).
Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.
“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.
Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.
“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.
Shalat Hajat Rebo Wekasan
Sejumlah Ulama Islam mengajarkan, jika ada kekhawatiran penyakit atau marabahaya bisa memohon pertolongan Allah SWT, sebagaimana dijelaskan almarhum KH Maimoen Zubair.
"Allah menurunkan Bilhi (bala), supaya selamat minta kepada Allah, Shalat Hajat. Niat Shalat Hajat Li Daf'il Bala'. Shalat terdiri dari 4 rakaat, ada tahiyat awalnya sama seperti shalat Isya," jelas KH Maimoen Zubair.
Berikut Tata Cara Shalat Hajat Agar Selamat dari Musibah
Niat Sholat
نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ
Nawaitu Sholatal Khaajati Lida'fi lbalaai
Setiap setelah membaca Al Fatihah membaca:
- Surat Al Kautsar 17 kali
- Surat Al Ikhlas 5 kali
- Surat Al Falaq 1 kali
- Surat An Nas 1 kali kemudian rukuk.
Kemudian bangun lagi (rukuk selanjutnya) membaca
- Surat Al Kautsar 17 kali
- Surat Al Ikhlas 5 kali
- Surat Al Falaq 1 kali
- Surat An Nas 1 kali