Kilas Balik
Kisah 8 Warga Susah Payah & Tanpa Makan Gali Sumur Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Ditimbun PKI
Kisah 8 warga susah payah dan tanpa makan minum menggali sumur Lubang Buaya yang menjadi tempat penemuan jasad 6 Jenderal TNI AD dan perwira pertama.
SURYA.co.id - Kisah 8 warga susah payah dan tanpa makan minum menggali sumur Lubang Buaya yang menjadi tempat penemuan jasad 6 Jenderal TNI AD dan seorang perwira pertama ditimbun PKI.
Kisah tersebut diceritakan oleh seorang hansip Kelurahan Keling bernama Yusuf.
Mereka menemukan mayat para jenderal pada 3 Oktober 1965 dini hari.
Proses pengangkatan jenazah yang telah membusuk itu baru selesai keesokan harinya yaitu pada 4 Oktober 1965.
Sehari setelahnya, tanggal 5 Oktober 1965, jenazah para jenderal dan Kapten Tendean dimakamkan dalam upacara militer di Taman Makam Pahlwan, Kalibata.
Ternyata tidak mudah bagi RPKAD untuk menemukan jasad para pahlawan revolusi itu.
Mereka hanya mempunya informasi dan kesaksian Agen Polisi Dua Sukitman, yang sempat diculik pasukan Pasopati ketika berpatroli tanggal 1 Oktober 1965 subuh di dekat rumah DI Panjaitan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sukitman yang berhasil lolos dari sekapan penculiknya mengabarkan para jenderal dibawa ke Desa Lubang Buaya.
Saat itu wilayah yang kini masuk Jakarta Timur ini masih sepi dan masih berupa kebun dan hutan, termasuk hutan karet.
Hanya ada 13 rumah yang terpencar jauh satu sama lain dan satu sumur tua.
Kondisi itulah dimanfaatkan para simpatisan PKI dan menjadikan basis berkumpul serta mengusir warga.
Lebih-lebih, Sukitman tak tahu persis tempatnya.
Dibantu warga, pasukan RPKAD yang dipimpin Letda Sintong Panjaitan Komandan Peleton 1/A Kompi
Tanjung, Minggu, 3 Oktober 1965 menyisir seluruh tempat yang ada.
Beberapa kali mereka menemukan gundukan tanah yang diduga sebagai timbunan baru tapi gagal.