Virus Corona di Sidoarjo

Waspadai Gelombang Baru Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo Saat Idul Adha, Wabup Larang Takbir Keliling

Polresta Sidoarjo juga mengimbau panitia kurban tidak menyebar kupon pembagian daging kurban. Pembagian diharapkan langsung diantar ke rumah penerima

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Tim advokasi dan survailans Covid-19 Unair, Windhu Purnomo saat paparan di Pendopo Sidoarjo, Rabu (29/7/2020). 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Sidoarjo sudah melewati puncak penyebaran covid-19. Tren penyebaran virus Corona juga terus menurun, beberapa hari terakhir angkanya sudah 0,5 alias masuk kategori hijau.

Jika tren positif itu bisa terus dijaga, pada September mendatang, grafiknya akan berada di bawah dan terus melandai alias normal.

"Puncaknya terjadi pada 15 Juli lalu, sudah terlewati dan tren penyebaran memang terus menurun. Tapi jangan sampai lengah, agar tidak ambyar lagi," Kata Windhu Purnomo, tim advokasi dan survailans covid-19 Unair saat paparan di Pendopo Sidoarjo, Rabu (29/7/2020).

Sidoarjo sudah lima hari Rt-nya di bawah 1. Bahkan terus menurun. Jika bertahan sampai dua minggu, berarti layak masuk New Normal.

"Yang paling penting, angka kematian harus ditekan. Targetnya 2 persen. Jika itu berhasil, tentu angka kesembuhan juga tinggi dan penyebaran covid-19 bisa dikendalikan," imbuhnya.

Pihaknya mewanti-wanti, jangan sampai ada gelombang baru penyebaran virus Corona. Utamanya saat Idul Adha besok, ketika banyak orang berpotensi makukan beberapa kegiatan secara bersama-sama.

Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin pun langsung mengeluarkan imbauan. Pelaksanaan Salat Idul Adha diminta bukan hanya di masjid saja, tapi juga digelar di berbagai lapangan, musala dan sebagainya, agar tidak banyak kerumunan.

Takbir keliling juga dilarang, pemerintah menyarankan takbir digelar di masjid dan musala saja dengan pembatasan peserta.

"Kami juga mengimbau tidak usah salam-salaman. Pemotongan hewan harus menerapkan protokol kesehatan dan pembagian daging kurban langsung dikirim ke rumah-rumah warga," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad.

Sementara menurut Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, ada 1.500 personel polisi yang dikerahkan saat Idul Adha. Mereka disebar ke semua lokasi Salat Ied, penyembelihan hewan kurban dan proses pembagian.

"Kami juga dibantu personel TNI. Petugas mengawasi dan menjaga semua proses agar aman. Jangan sampai terjadi penyebaran virus saat pelaksanaan Idul Adha," urainya.

Polresta Sidoarjo juga mengimbau panitia kurban tidak menyebar kupon pembagian daging kurban. Pembagian diharapkan langsung diantar ke rumah penerima, door to door. Proses pembagian juga dilarang ada antrean.
"Personel polisi dan TNI di lapangan ikut membantu pembagian sekaligus melakukan pengawasan," tandasnya.

Dalam upaya ini, pihaknya juga melibatkan Satpol PP. Mulai dari pendataan lokasi Salat Ied, penyembelihan hewan kurban hingga proses pembagian langsung ke rumah-rumah warga penerima.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved