Jelang Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Dibuka, Jangan Ulangi 3 Kesalahan Fatal Berikut

SURYA.co.id, Surabaya - Jelang pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Dibuka, Tetap hindari 3 kesalahan umum berikut agar lolos, Selasa (9/6/2020).

Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 belum juga dibuka oleh pemerintah.

Terhitung, telah 40 hari program andalan presiden Joko Widodo ini tak membuka pendaftarannya.

Terakhir, Pendaftaran Kartu Pra Kerja ditutup pada tanggal (30/4/2020) lalu.

Mengenai masa tunggu pembukaan pendaftaraan Kartu Pra Kerja Gelombang 4, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengutarakan permintaan maafnya dan memastikan pendaftaran tak lama lagi akan kembali dibuka.

"Pertama-tama saya minta maaf dengan segala kerendahan hati, meminta maaf bahwa saya waktu mengatakan setelah lebaran, tetapi saya harus mengatakan bahwa komite saat ini sedang melakukan review (pelaksanaan program Kartu Prakerja)," jelas Denni seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul  "Kartu Prakerja Gelombang 4 Tidak Lama Lagi Akan Rilis...",

Denni pun mengatakan, saat ini proses evaluasi oleh Komite Prakerja masih berlangsung.

Dengan adanya evaluasi, harapannya program andalan Presiden Joko Widodo ketika kampanye tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan publik.

Namun demikian, pihaknnya memastikan pendaftaran gelombang IV akan segera dirilis.

"Jadi sabar, ini sedang berproses, tapi tidak lama lagi insyaAllah program Kartu Prakerja gelombang IV akan rilis," jelas dia.

Seperti diketahui, pelaksanaan program Kartu Pra Kerja sendiri berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Re-focusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa untuk Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Dari Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 1 hingga 3, Sebanyak 680.000 orang telah menikmati manfaat yang diberikan melalui kartu Pra Kerja.

680.000 peserta yang telah lolos Kartu Pra Kerja akan menerima total bantuan sebesar Rp 3.550.000 untuk biaya pelatihan dan insentif.

Jika dirinci, penerima manfaat akan mendapatkan Rp. 1.000.000 untuk biaya pelatihan, Rp 2.400.000 untuk insentif bulanan, dan Rp.150.000 untuk pengisian survei.

Adapun, pemberian insentif sebanyak Rp 2.400.000 diberikan selama 4 bulan dengan masing-masing bulan diberikan sebanyak Rp 600.000.

Pada bagian akhir artikel ini, akan ada 3 kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pendaftar.