PSBB di Sidoarjo

Pertimbangkan Kondisi Psikologi Masyarakat, Wabup Sidoarjo Usul Tak Memperpanjang PSBB

Plt Bupati Sidoarjo, Cak Nur, mengusulkan agar PSBB di Sidoarjo tak diperpanjang lagi. Pertimbangannya, kondisi psikologi masyarakat.

surabaya.tribunnews.com/sugiharto
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin (kiri) saat membahas kelanjutan PSBB di Surabaya Raya bersama Wali Kota Surabaya dan Bupati Gresik. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

SURYA.co.id | SURABAYA -  Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengusulkan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya, khususnya di Kabupaten Sidoarjo tidak diperpanjang.

Dalam paparannya, Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin mengakui jika secara teoritis Sidoarjo belum bisa lepas dari PSBB karena Rate of Transmision atau tingkat penularan yang masih tinggi.

Namun mempertimbangkan psikologi masyarakat Sidoarjo, Cak Nur mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur agar PSBB Surabaya Raya tidak diperpanjang.

"Kita harus mempertimbangkan psikologi masyarakat, masyarakat saat ini sudah berpikir dengan PSBB ini kurang sip," kata Cak Nur di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (8/6/2020).

Padahal, lanjut Cak Nur, PSBB jilid ketiga sudah menunjukkan hasil yang positif untuk menekan penularan Virus Corona (Covid-19) di Sidoarjo.

"Sempat naik signifikan saat PSBB jilid kedua. Sedangkan hari ini kita kurvanya sudah turun banyak," kata politisi PKB ini

"Tapi penerimaan masyarakat ini jadi pertimbangan kuat, jangan sampai masyarakat apatis, masyarakat harus optimis untuk bisa mendukung poin kebijakan yang kita berikan," lanjutnya.

Walaupun tidak mengusulkan perpanjangan PSBB, Pemkab Sidoarjo akan ketat menjalankan Protokol Kesehatan di pabrik, pasar, mall, dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya.

"Kita siap melakukan rapid test massal dan SOP perusahaan harus diterapkan," kata Cak Nur.

Cak Nur juga akan memperkuat kampung tangguh dengan mengetatkan check poin di setiap desa.

"Kami perkuat kebijakan sekaligus anggarannya. Karena menurut kami kampung tangguh ini adalah sentral kekuatan yang ada di desa, baik dari promotif, preventif, kuratif, hingga dampak sosial juga. Menurut kami kampung tangguh salah satu jalan keluar yang terbaik," ucap Cak Nur.

Di kampung tangguh, menurutnya ada fungsi Filterisasi, edukasi dan partisipasi sosial.

Kedepannya Cak Nur akan memperkuat kuratif dengan memperbanyak, bed di rumah sakit serta ruang isolasi.

"Kami berharap kita ingin keluar dari PSBB walaupun keluar kami ingin melakukan transisi new normal. Draft Perbup sudah ada, ada langkah yang diperkuat," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved