Virus Corona di Jatim
UPDATE Virus Corona di Jatim Rabu 29 April Meningkat, OTG 21 Persen, Surabaya & Sidoarjo Terbanyak
Orang tanpa gejala (OTG) covid-19 masih menjadi penyumbang besar jumlah pasien positif virus corona di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Orang tanpa gejala (OTG) covid-19 menjadi penyumbang besar jumlah pasien positif virus corona di Jawa Timur.
Dari data perkembangan kasus positif di Jatim pada Selasa (28/4/2020), 60 persen positif covid-19 di Jatim berasal dari Pasien Dalam Perawatan (PDP), sementara 21 persennya dari OTG.
Hal ini diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (28/4/2020) malam.
Diakui Khofifah, di hari pertama diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jumlah kasus covid-19 di Jatim masih menunjukkan tren kenaikan.
Per Selasa (28/4/2020), ada tambahan sebanyak 60 orang yang dinyatakan terkonfirmasi covid-19.
“Hari ini ada tambahan 60 kasus positif covid-19. Terbanyak masih ada dari Kota Surabaya yaitu tambahannya sebanyak 20 orang,” tutur Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, malam.
Dengan tambahan 20 kasus baru di Surabaya, maka per hari ini ada sebanyak 392 kasus covid-19 di Kota Pahlawan.
Selain dari Surabaya, tambahan 60 kasus covid-19 di Jatim tersebut juga disumbang dari Kabupaten Sidoarjo sebanyak 11 orang.
Tambahan ini membuat tren kenaikan jumlah kasus covid-19 di Sidoarjo menjadi total 92 kasus.
Sedangkan untuk Kabupaten Gresik hari ini bertambah dua kasus sehingga total kasus covid-19 di Gresik menjadi 24 kasus.
“Selain itu tambahan kasus juga ada dari Kabupaten Lamongan sebanyak 6 kasus, Tulungagung sebanyak 4 kasus, Jember sebanyak 2 kasus, Kabupaten Pasuruan sebanyak 2 kasus,” tegas Khofifah.
Selain pertambahan kasus positif covid-19, Khofifah juga menyorot makin meningkatnya jumlah PDP dan ODP.
Dimana jumlah PDP di Jatim per hari ini ada sebanyak 2.849 kasus. Dan untuk ODP di Jawa Timur ada sebanyak 18.769 kasus.
“Perkembangan kasus positif di Jatim, 60 persennya berasal dari PDP. Dan 21 persennya dari OTG,” kata Khofifah.

Oleh sebab itu dengan kondisi ini kesiapsiagaan harus kian ditingkatkan terutama karena saat ini Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo sudah mulai menerapkan PSBB.
Meski jumlah kasus positif covid-19 di Jatim masih terus bertambah, untuk kasus yang sembuh juga masih menunjukkan tren positif.
Per hari ini ada tambahan pasien sembuh dari covid-19 sebanyak 18 orang. Yaitu dari Kabupaten Pamekasan dua orang, dari Kabupaten Nganjuk dua orang, dari Kabupaten Gresik satu orang, dari Kabupaten Malang satu orang, dan Kota Surabaya dua orang. Sehingga jumlah total pasien positif covid-19 yang sembuh di Jatim ada sebanyak 52 orang.
Di sisi lain, untuk pasien covid-19 yang meninggal di Jawa Timur juga masih terus bertambah. Per hari ini ada tambahan pasien covid-19 yang meninggal sebanyak 8 orang.
Yaitu dari Surabaya sebanya 3 orang, dari Kabupaten Blitar 1 orang, dari Kabupaten Sidoarjo sebanyak 1 orang, dan Kabupaten Lamongan sebanyak 1 orang.
ODP Masih Keluyuran

Di bagian lain, saat pelaksanaan PSBB di SUrabaya, petugas menjaring seorang warga berstatus orang dalam pantauan (ODP) virus corona.
Seharusnya, sebagai ODP, dia mengarantina diri. Namun, dia tidak melakukannya. Bahkan keluyuran ke saudaranya.
ODP bandel itu terjaring razia kendaraan di depan pos Check Point Bundaran Waru, Gayungan, Surabaya.
ODP bandel ini pun langsung diperiksa dan dibawa ke rumah sakit rujukan oleh petugas.
Informasi yang dihimpun SURYA.co.id, pengendara itu berjenis kelamin laki-laki kisaran usia 45 tahun.
Pria itu tampak mengenakan jaket berwarna gelap, bertopi dan menutup mulut beserta hidungnya menggunakan masker warna putih.
Pria dengan tinggi sekira 180 cm itu menunggangi sebuah motor jenis matik warna merah.
Ia membawa surat keterangan sebagai ODP yang dikeluarkan oleh sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Jakarta.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra membenarkan adanya temuan ODP saat memantau pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bundaran Waru, Gayungan, Surabaya.
"Info tadi demikian, mungkin bisa dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (28/4/2020).
Hal yang sama juga disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, bahwa satu orang pengendara tersebut diketahui sebagai ODP dari surat keterangan yang dibawa oleh pria tersebut.
"Nah ini, tadi di Waru salah satu pasien berkeliaran menunjukan surat yg dibawa, dalam pantauan (ODP), tadi ditunjukan surat dari dokter," ungkap Luki saat ditemui awak media di Mapolda Jatim.
Luki menyayangkan, pria berstatus ODP itu masih bepergian ke luar rumah.
Saat dimintai keterangan oleh petugas, pria tersebut diketahui sempat bepergian ke Jakarta.
"Tadi pagi sudah ditemukan ada salah 1 pasien, dinyatakan dari Jakarta, dia ODP.
Karena sudah tidak kerasan kemudian menemui main ke rumah saudara-saudara," jelas Luki.
Kini, ungkap Luki, pria tersebut telah dibawa menggunakan mobil ambulan ke sebuah rumah sakit di Kota Surabaya.
"Sebenarnya tidak boleh di berkeliaran. Makanya tadi kami amankan. Kami panggil ambulan. Nanti dibawa RS rujukan," ujarnya.
Banyak warga tak paham aturan PSBB Surabaya Raya

Sebelumnya, pada hari pertama penerapan PSBB di Surabaya Raya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan meninjau langsung check point PSBB yang bertitik di Bundaran Waru, Surabaya, Selasa (28/4/2020).
Dalam kunjungan itu, Luki terlihat didampingi Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad.
Di kesempatan itu, Luki membeberkan bahwa saat ini masih banyak warga yang belum memahami aturan selama PSBB berlangsung.
"Tadi sudah mengecek ke beberapa titik di Suramadu, zona merah daerah PPI dan Bundaran Waru, memang kami lihat masih banyak yang belum paham ini (PSBB), terbukti banyak masyarakat setelah ditanya masih banyak yang belum tahu," kata Luki Hermawan, Selasa (28/4/2020).
Dalam menyiasati itu, Kata Luki, selama tiga hari ke depan pihaknya akan terus menggaungkan PSBB.
"Kami sepakat dengan seluruh aparat yang terlibat dalam PSBB imbauan dan teguran ini 3 ke depan akan terus diperkuat," ujarnya.
Luki berharap, selanjutnya masyarakat lebih mengindahkan poin-poin peraturan selama PSBB berlangsung.
"Kami berharap kerja samanya masyarakat Jatim khususnya warga Surabaya, Sidoarjo dan Gresik untuk ikut taati peraturan dan menjalani PSBB ini agar lebih cepat terbebas dari wabah virus Corona," ucapnya.
• BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Bundaran Waru Macet saat PSBB & ODP Keluyuran Terjaring Razia
• Sipir Wanita di Bali Terpergok Selundupkan Sabu ke Lapas
• Empat Wanita Muda Bantai Sopir Taksi Online, Kepala dan Dadanya Dipukul Pakai Kunci Inggris