Virus Corona di Surabaya
Nasib Warkop Surabaya yang Pengunjungnya Positif Covid-19 Seusai Rapid Test, Pemilik Ungkap Faktanya
Begini lah nasib warkop dan cafe di Kota Surabaya tempat ditemukan dua pengunjung positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
Ancam Dimasukkan ke RS Jiwa Menur

Di bagian lain, terus meningkatnya kasus covid-19 di Kota Surabaya menjadi perhatian serius Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Oleh sebab itu, malam ini, Senin (13/4/2020), Gugus Tugas bersama TNI Polri melakukan patroli berskala besar ke cafe-cafe dan tempat nongkrong yang masih banyak didatangi masyarakat di tengah wabah covid-19 ini.
Salah satunya seperti di Rolag Cafe yang beralamatkan di kawasan Wonokromo di Jalan Khairil Anwar.
Saat didatangi tim gabungan Gugus Tugas Pemprov Jatim, TNI dan juga Polri dari Polrestabes Surabaya, ternyata tempat tersebut masih banyak didatangi muda-mudi yang makan, minum dan juga mengerjakan tugas di cafe.
Begitu datang ke lokasi, tim pasukan Polrestabes Kota Surabaya bersama TNI segera mungumumkan bahwa mereka akan melakukan tes covid-19 pada seluruh pengunjung.
“Bedanya dengan patroli biasanya, kali ini patroli juga disertai dengan rapid test di tempat tersebut. Rapid test ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada dari mereka yang terdeteksi covid-19,” ucap AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kabag Ops Polrestabes Surabaya di lokasi.
Jika ada yang terdeteksi positif dari hasil rapid test tersebut maka orang itu akan langsung dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Jiwa Menur, tempat yang sudah disiapkan untuk isolasi pasien covid-19.
Mereka dirujuk ke rumah sakit tersebut untuk mendapatkan tes lanjutan yaitu swab PCR untuk mengetahui apakah benar mereka positif terinfeksi virus SARS-COV-2 ataukah tidak.
Namun jika negatif mereka juga akan dibei pemberitahuan bahwa mereka negatif dan kembali diimbau tegas untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang benar-benar urgent.
Saat melakukan patroli dan tes cepat covid-19 di Rolag Cafe tersebut, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim membawa perangkat lengkap untuk pelaksanaan rapid test.
Para petugas kesehatan juga mengenakan pakaian APD lengkap dan mengambil sampel darah masing-masing pengunjung cafe yang masih nekat ngongkrong tersebut.
Linda Eka, salah satu pengunjung, mengaku kapok usai mendapatkan shock terapi patroli dari jajaran kepolisian dan TNI serta dilakukan pengambilan darah untuk rapid test.
Ia yang berniat sekedar membeli makanan itu sempat ketakutan saat harus diambil darahnya.

“Kapok saya sudah. Nggak mau lagi wes makan di luar. Ini terakhir,” katanya. Meski begitu ia cukup senang karena hasil rapid test nya menunjukkan hasil negatif. Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.
• Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim Buka Akses Peta Persebaran Real Time Secara Luas
• VIRAL Nenek Ditukar Tambah Motor Berbuntut Panjang, Alasan Pelaku Bikin Geram Warganet
• Kisah Para Sopir di Tulungagung, Mengeluh Tak Dapat Job Selama Pandemi Covid-19