3 FAKTA Terbaru KKB Papua Tembaki Karyawan Freeport, Terungkap Cara Licik Mereka Bisa Menyusup
Simak rangkuman fakta terbaru tentang aksi brutal KKB Papua menembaki karyawan PT Freeport Indonesia, Cara licik mereka terungkap.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Usai mengecek lokasi penembakan, Kapolda Papua menyebut ada beberapa petunjuk yang ditemukan di sekitar lokasi penembakan, termasuk jejak kaki para pelaku.
"Sementara ini petunjuk saja di sekitar Kantor OB (Office Building) I yang mengarah ke korban yang meninggal yaitu Mr Grame.
Saya melihat jarak tembak antara pelaku dengan korban memang efektif.
Kami juga menemukan jejak kaki pelaku di sekitar situ," jelas Irjen Waterpauw.
Mantan Kapolda Sumatera Utara itu memperkirakan para pelaku yang berjumlah lebih dari delapan orang yang membawa beberapa pucuk senjata api laras panjang terbagi dalam dua kelompok.
Satu kelompok menembak para korban (Grame Thomas Wall dan Jibril MA Bahar serta Yosephine) dari balik pepohonan hutan yang berada di sisi kanan perkantoran PT Freeport Indonesia Kuala Kencana.
Sementara kelompok yang lain menembaki perkantoran PT Freeport Indonesia Kuala Kencana dari arah depan (utara), dengan posisi para penembak berada di sekitaran alun-alun Kuala Kencana.
Kapolda menduga para pelaku sudah terlebih dahulu masuk ke kawasan Kuala Kencana sebelum terjadi insiden penembakan itu.
"Mereka lebih dulu masuk ke sini. Bahkan Bapak Pangdam menduga sejak dari malam mereka sudah ada di posisi ini dengan memanfaatkan ruang dan keadaan alam itu sendiri.
Perkiraan kami, lokasi ini memang sudah mereka gambarkan secara detil.
Sepertinya mereka sudah sangat paham dengan wilayah ini dan sepertinya mereka sudah tahu arahnya untuk melakukan upaya efektif kepada siapa-siapa saja." kata Irjen Waterpauw.
2. Membaur dengan warga
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw meyakini sebagian besar anggota KKB Papua pimpinan Joni Botak selama ini membaur dengan warga di Kota Timika.
Paulus juga menyebut para KKB Papua ini sangat hafal jalur-jalur tradisional yang biasa dilalui masyarakat.
"Anak-anak ini memang sebagian besar ada di kota.
Tidak menduga bahwa mereka akan melewati wilayah Kuala Kencana untuk melakukan kekerasan.
Mereka sangat paham dengan jalur-jalur tradisional yang biasanya dilalui oleh masyarakat" kata Irjen Waterpauw di Timika, Rabu (1/4/2020).
3. Tak ada pos pengamanan
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku tidak ada pos keamanan di sekitar TKP penembakan di Kuala Kencana, Timika.
Bahkan, kawasan tersebut memang tidak dipagar.
"Memang di sekitar perkantoran dan pemukiman di Kuala Kencana tidak ada pos keamanan, bahkan tidak dipagar sehingga memudahkan siapapun yang ingin masuk ke kawasan itu tanpa melalui gerbang utama," kata Irjen Pol Waterpauw kepada Antara.
Karena itulah diduga KKB Papua masuk ke area PT Freeport Indonesia melalui jalan setapak dan melakukan penembakan dari jarak yang relatif dekat, katanya.
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima seusai melakukan penembakan KKB pimpinan Joni Botak melarikan diri ke hutan yang berada di samping perkantoran.
Pengejaran masih dilakukan tim gabungan TNI-Polri namun hingga kini belum membuahkan hasil.(*)