Jawa Timur Waspada Virus Corona
Waspadai Virus Corona, Semua Destinasi Wisata Cagar Budaya di Kompleks Candi Mojokerto Ditutup
BPCB Jawa Timur menutup seluruh kawasan candi yang difungsikan sebagai destinasi wisata cagar budaya di Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menutup seluruh kawasan candi yang difungsikan sebagai destinasi wisata cagar budaya di Kabupaten Mojokerto.
Kepala BPBC Jatim, Andi Muhammad Said menjelaskan, penutupan kawasan tersebut
dilakukan untuk mendukung program pemerintah sesuai surat edaran Kemendikbud dan Ditjenbud (Direktorat Jenderal Kebudayaan) dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona (Covid-19).
"Kami dapat surat edaran dari Kemendikbud agar menutup tempat-tempat umum seperti cagar budaya yang kini dijadikan destinasi wisata untuk semantara waktu minimal 14 hari sembari menunggu evaluasi," ungkap Said, di Kantor BPCB Jatim Trowulan Mojokerto, Selasa (17/3/2020).
Ia mengatakan, pihaknya lebih dulu menutup akses wisatawan di Unit Pengelolaan Informasi Majapahit BPCB Jawa Timur atau disebut Museum Trowulan pada Minggu (15/3/2020). Secara bersamaan BPCB Jatim juga menutup kawasan candi yang difungsikan untuk destinasi wisata di Trowulan seperti di Candi Bajangratu, Candi tikus, Candi Brahu, Candi Gendong dan lainnya.
Katanya, selama destinasi wisata cagar budaya ini ditutup pihaknya akan melakukan evaluasi dan menunggu arahan dari Tim Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami bekerja sama akan memberikan data, sambil melihat perkembangannya jika kondisi sudah normal kawasan destinasi wisata cagar budaya akan dibuka kembali," ujarnya.
Masih kata Said, seluruh objek destinasi wisata cagar budaya sementara ditutup untuk umum kecuali tempat yang digunakan sebagai ibadah itu diperbolehkan.
Untuk jadwal pekan depan ada kegiatan keagamaan Melasti di Candi Jolotundo, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
"Seluruh objek wisata cagar budaya yang ada di tempat umum kita tutup karena tidak semuanya candi dijadikan wisata, jadi mari kita dukung program pemerintah untuk pencegahan penyebaran virus corona," jelasnya.
Ditambahkannya, seluruh staf BPCB Jatim tetap beraktivitas meski objek cagar budaya yang dijadikan tempat wisata ditutup. Mereka melakukan pembersihan area cagar budaya dengan pembersih anti bakteri.
Tim BPCB Jatim memanfaatkan laboratorium konservasi untuk membuat pembersih khusus untuk benda cagar budaya. Ini dilakukan karena sekarang ini sulit mendapatkan cairan desinfektan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Sudah dua hari ini kita lakukan pembersihan di area wisata cagar budaya nanti di candi juga akan lakukan semuanya," tandasnya.