Tak Mau Petani Merugi, Bupati Jombang Warsubi Borong Ratusan Kg Tomat Lalu Dibagi-bagikan

Harga tomat yang anjlok, membuat para petani di Kabupaten Jombang, Jatim, resah. Bupati Jombang Warsubi turun langsung membeli hasil panen tomat

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkab Jombang
BUPATI BORONG TOMAT - Bupati Jombang Warsubi saat membagi-bagikan tomat kepada warga di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jombang, Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, usai memborong ratusan kilogram tomat hasil panen petani pada Senin (29/9/2025). Sebanyak 250 kg tomat diborong pemerintah daerah, dan dikemas per kg untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada warga. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Harga tomat yang anjlok akibat melimpahnya panen, membuat para petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim) resah. 

Namun, Senin (29/9/2025) kemarin, keresahan para petani itu sedikit terobati setelah Bupati Jombang Warsubi, turun langsung membeli hasil panen dalam jumlah besar dan membagikannya kepada masyarakat.

Sebanyak 250 kilogram (kg) tomat diborong pemerintah daerah, lalu dikemas per kguntuk dibagikan secara cuma-cuma. 

Warga yang sedang mengurus dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) mendapat kejutan tak terduga, ketika Bupati Warsubi bersama istrinya, Yuliati Nugrahani Warsubi, hadir sembari membagikan paket tomat segar.

Tak hanya di kantor Dispendukcapil, aksi serupa juga dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jombang, Banjardowo. 

Para pekerja dan warga sekitar lokasi TPA juga menerima langsung bantuan tersebut. 

Senyum mereka menjadi bukti, bahwa kebijakan kecil sekalipun mampu menyentuh hati rakyat.

Menurut Bupati Warsubi, langkah ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada petani yang kerap terdampak fluktuasi harga pasar.

“Kami ingin memastikan hasil panen tetap terserap. Semoga langkah ini bisa membantu petani agar tetap bertahan dan harga kembali stabil,” ucap Bupati dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/9/2025). 

Kebijakan ini, juga menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. 

Kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Purnomo serta jajaran Tim Penggerak PKK, memperlihatkan bahwa aksi ini tidak sekadar simbolis, melainkan gerakan bersama untuk menjaga keberlangsungan sektor pertanian.

Langkah ini, diharapkan bisa menjadi inspirasi kebijakan serupa di daerah lain. 

Karena menjaga petani, berarti menjaga ketahanan pangan, dan menghadirkan kepedulian langsung kepada warga, berarti menjaga semangat kebersamaan.

"Dengan langkah ini, petani tetap bisa ada hasil, dengan harapan membantu untuk menaikkan harga tomat yang tengah jatuh harganya. Agar petani tetap bisa eksis, harga bisa normal kembali," ujarnya melanjutkan. 

Aksi borong tomat ala Bupati Warsubi, menjadi bukti bahwa solusi terhadap persoalan ekonomi rakyat bisa hadir dengan cepat, dekat dan menyenangkan. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved