Polemik Pengobatan Ningsih Tinampi
BREAKING NEWS - Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi Pasuruan Didatangi Lintas Dinas, Ada Apa?
Pengobatan alternatif berbasis spiritual Ningsih Tinampi mendadak didatangi lintas dinas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Titis Jati Permata
Pasien wanita itu tergeletak di pelataran rumah warga, sambil ditemani keluarganya.
Wanita itu juga tampak mengerang dan berkata pada keluarga yang ada di sekelilingnya untuk melepaskan dirinya.
"Kowe iku raiso, meneng ae. Sing isok menengno aku mung Ningsih. Liyane podo raiso kabeh (Kamu itu nggak bisa, diam saja. Yang bisa menenangkan aku hanya Ningsih. Semuanya nggak akan bisa)," ucap wanita yang tampak tak sadarkan diri itu.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Ningsih Tinamppi (dari jalan raya hingga ke rumah) terdapat warga sekitar yang memanfaatkan kondisi tersebut dengan membuka warung makan.
Pengobatan NIngsih Tinampi yang tak selesai hanya satu atau dua jam itulah yang dimanfaatkan warga untuk membuka warung makan.
Tak hanya warung makan, warga juga membuka toilet umum yang ternyata banyak digunakan oleh pasien.
Dari pantauan SURYA.co.id di lokasi, pasien yang hendak melakukan pengobatan ke Ningsih Tinampi tak bisa langsung datang dan mendapat pengobatan.
Mereka harus melakukan pendaftaran dahulu. Bahkan, setelah mendaftar mereka masih harus menunggu panggilan untuk ditangani Ningsih Tinampi.
Saat mendatangi lokasi, SURYA.co.id juga menemui salah seorang pasien yang berasal dari Papua.
Dia mengaku telah mendaftar selama satu bulan untuk akhirnya dipanggil ke rumah Ningsih Tinampi dan melakukan pengobatan.
Bagi pasien Ningsih Tinampi yang tidak berdomisili di Pasuruan, memilih menunggu antrean sambil menginap di homestay yang berada di sekitar lokasi tersebut.
Saat tiba di kediaman Ningsih Tinampi, SURYA.co.id dihadapkan dengan banyaknya pasien yang tak hanya mengantre untuk mendaftar, namun juga mengantre untuk melakukan pengobatan.
Cara Ningsih Tinampi mengobati pasiennya.
Makanan itu memang dikhususkan Ningsih untuk pasien dan keluarganya.
Salah seorang penjaga makanan, Aminah menyebutkan, tiap harinya ia bersama rekan-rekan yang lain menyiapkan 25 hingga 30 kilogram beras untuk dimasak dan dihidangkan ke pasien serta keluarganya.

Aminah juga mengaku, salah satu lauk yang tak boleh absen adalah ayam.
Saat ditanya SURYA.co.id, Aminah mengatakan jika makanan gratis itu memang sengaja disediakan oleh Ningsih Tinampi.
(*)