Video Call Terakhir Puja, Tak Mengira Ibu dan Adiknya Tewas Akibat Kecelakaan Bus Sriwijaya
Duka menyelimuti keluarga Puja (18). Ibu dan adiknya jadi korban kecelakaan bus Sriwijaya masuk jurang Lematang.
Pagi setelah itu, ia pun dibuat terkejut setelah mendapatkan kabar bahwa bus Sriwijaya yang ditumpangi oleh ibu dan adiknya jatuh ke jurang.
Tanpa berpikir panjang, Puja yang saat itu sedang berada di Kota Prabumulih langsung menuju Palembang untuk pulang ke rumahnya di jalan KH Faqih Usman lorong Sintren, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
"Sepanjang jalan saya cuma bisa menangis, ingat ibu sama adik saya.
Kami ada empat saudara, saya anak kedua, adik saya yang meninggal bungsu," ujar dia.
Puja akan menggantikan peran ibunya.
Di mana satu adiknya lagi saat ini masih sekolah dan duduk di bangku SMP.
"Kakak saya sudah menikah, satu adik saya masih sekolah.
Sekarang saya yang akan gantikan ibu untuk mengurusnya," kata Puja.
Kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, telah menelan 35 korban jiwa dan 13 orang luka-luka.
Pihak kepolisian serta KNKT saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab bus tersebut terjun bebas ke jurang.
35 jenazah korban Bus Sriwijaya diserahkan ke keluarga

Sebelumnya, sebanyak 35 korban kecelakaan bus Sriwijaya telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Jenazah terakhir yang berhasil diidentifikasi adalah Sari Sartika (41) yang tercatat sebagai warga Jalan Kasnariansyah, Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Ia ditemukan pada hari kedua evakuasi. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumsel Kombes Syamsul Bahar mengatakan, seluruh jenazah korban kecelakaan bus yang ditemukan jatuh di Sungai Lematang saat ini telah teridentifikasi.
Berdasarkan data yang mereka terima, sampai saat ini seluruh korban kecelakaan bus yang terdata adalah 35 orang dengan rincian 16 laki-laki dan 19 perempuan.