Video Call Terakhir Puja, Tak Mengira Ibu dan Adiknya Tewas Akibat Kecelakaan Bus Sriwijaya
Duka menyelimuti keluarga Puja (18). Ibu dan adiknya jadi korban kecelakaan bus Sriwijaya masuk jurang Lematang.
SURYA.co.id | PALEMBANG - Duka menyelimuti keluarga Puja (18). Ibu dan adiknya jadi korban kecelakaan bus Sriwijaya masuk jurang Lematang.
Ia tak mengira, video call dua hari sebelum kejadian merupakan terakhir kalinya berbincang dengan ibu dan adik bungsunya.
Puja empat bersaudara. Dia anak kedua. Kakaknya sudah menikah. Sedangkan adiknya yang ketiga masih sekolah.
Otomatis, dialah yang menggantikan posisi ibunya untuk merawat adiknya itu.
Kecelakaan Bus Sriwijaya di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari mengejutkan Puja.
Ibu Puja, Nyimas Fitria (40) dan adiknya, Raisa (5) dinyatakan tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Keduanya telah dimakamkan di tempat terpisah.
Nyimas dimakamkan di TPU Talang Kerangga, sementara Raisa di TPU Bukti Lama, Kecamatan Makrayu, Palembang.
Puja bercerita, ibu dan adiknya berada di Bengkulu sejak 5 Desember 2019 untuk menghadiri acara pernikahan keluarga.

Dua hari sebelum kejadian, adik ke empatnya itu sempat melakukan video call.
Dalam sambungan video call itu, Raisa minta dibelikan topi dan jalan-jalan.
"Kami janji mau ke pasar, untuk beli topi Raisa setelah sampai Palembang.
Tapi ternyata adik dan ibu saya jadi korban kecelakaan itu," kata Puja, saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Kamis (26/12/2019).
Malam sebelum kecelakaan, Puja mengaku sulit tidur.
Ia terus terpikir adik dan ibunya yang saat itu sedang dalam perjalanan ke Palembang.