Menengok Tradisi Rokat Sumur Dusun Aeng Banger, Desa Kombangan, Bangkalan Madura

SURYA.co.id - Dusun Aeng Benger, Desa Kombangan, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan melakukan Rokat Somur.

Rokat dilakukan sebab sudah menjadi kebiasaan tahunan yang tidak bisa ditinggalkan. Karena hanya satu-satunya sumur yang tidak pernah mati sumbernya sekalipun kemarau panjang.

Rokat dilakukan satu tahun sekali setiap kemarau panjang dan ditepatkan Jumat Legi dengan harapan setelah sumur dirokat bisa diberi hujan.

Rokat dihadiri sekitar 50 warga Dusun Aeng Benger, Jumat (11/10/2019).

Ada juga warga dusun sebelah yang menumpang mandi atau mengambil air di sumur yang berpartisipasi.

Yang dilakukan pertama adalah membersihkan sekitar sumur dengan membakar dedaunan yang kering, membersihkan selokan air, membuang sampah-sampah yang ada di sekitar sumur, dan membersihkan sumur.

Caranya dengan menyumbat sumber airnya, lalu air di dalam sumur dikuras hingga bersih.

Setelah semua bersih dilanjutkan doa bersama dengan membaca sholawat Nariyah sebanyak tujuh kali dan doa-doa lainnya.

Warga sekitar yang datang membawa berbagai jajanan toko.

Sesepuh warga membawa tumpeng dan tajin sebagai simbol rokat/selametan.

Menurut Tiksan, warga setempat, rokat tahun ini istimewa.

”Rokat tahun ini lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Tahun kemarin tidak ada anak muda yang berpartisipasi. Sekarang banyak anak muda yang ikut membersihkan sekitar sumur dan berdoa bersama,” ujarnya.

Air di sumur itu biasa digunakan sebagai air minum, keperluan memasak, mencuci, dan kebutuhan lainnya.

Namun, menurut warga setempat, air itu juga bisa untuk menyembuhkan segala penyakit dengan izin Allah.

Karena adanya sumur itu, dusun yang berada di Desa Kombangan itu dinamakan Dusun Aeng Benger.

Nita Rosadi

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura
nitarosadi15@gmail.com